Aristoteles percaya bahwa kepemimpinan yang efektif memerlukan partisipasi aktif  masyarakat. Pemimpin harus mampu menciptakan ruang partisipasi masyarakat  dalam proses pengambilan keputusan. Dengan mendorong partisipasi, pemimpin tidak hanya meningkatkan rasa memiliki  anggota masyarakat tetapi juga memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Tujuan ini sejalan dengan prinsip demokrasi yang menekankan pentingnya suara rakyat.
5. menjaga keadilan dan ketertiban
Pemimpin juga bertujuan untuk menjaga keadilan dan ketertiban dalam masyarakat. Aristoteles percaya bahwa pemimpin harus bertindak sebagai pengatur dan penegak hukum yang adil. Dengan menjunjung tinggi keadilan, pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis bagi seluruh anggota masyarakat. Hal ini penting untuk mencegah konflik dan memastikan bahwa hak-hak individu dihormati.
6. Bangun visi dan strategi Anda
Pemimpin yang baik harus mempunyai visi masa depan yang jelas. Aristoteles menekankan pentingnya perencanaan dan strategi untuk mencapai tujuan. Pemimpin harus mampu mengembangkan visi yang dapat memotivasi dan membimbing masyarakat menuju pencapaian tujuan bersama. Melalui visi yang kuat, pemimpin dapat menginspirasi orang lain untuk berkolaborasi dan membantu mewujudkan cita-citanya. Seorang pemimpin ideal harus memiliki visi yang jelas tentang tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Dalam konteks modern, visi ini dapat diterjemahkan sebagai kemampuan untuk merumuskan strategi yang membawa kemajuan sosial, ekonomi, dan budaya, pemimpin yang visioner dapat membantu organisasi atau negara untuk berkembang secara berkelanjutan.
Dalam pandangan Aristoteles, seorang pemimpin ideal harus memiliki beberapa kualitas yaitu:
Kemampuan Berkomunikasi :
Aristoteles menekankan bahwa kemampuan berkomunikasi adalah kualitas esensial bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain melalui komunikasi yang efektif. Hal ini mencakup kemampuan untuk menyampaikan ide dan visi dengan jelas, serta membangun hubungan yang baik dengan pengikutnya, sehingga dapat menciptakan rasa percaya dan keterlibatan dalam mencapai tujuan Bersama.
Menurut Aristoteles, seorang yang memiliki komunikasi yang baik adalah mereka yang sadar siapa audience mereka dan mengedepankan bukti-bukti yang relevan dan dapat dipercaya dalam presentasi mereka. Dengan bukti- bukti yang meyakinkan seorang pembicara menjadi kredibel.
Retorika Aristoteles memiliki lima nilai dasar, yaitu ethos, pathos, logos, aim dan mode. (Berger, 2000 : 60) :
Term