Mohon tunggu...
Alfiatur Rohmania
Alfiatur Rohmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS | PRODI S1 AKUNTANSI | NAMA : ALFIATUR ROHMANIA | NIM : 43223010174

Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Apollo, Prof, Dr, M.Si.AK Universitas Mercu Buana | Pogram studi : S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristoteles

24 Oktober 2024   09:19 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:37 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebajikan ( virtue )

Aristoteles mendifinisikan Kebajikan ( virtue ) sebagai kualitas seperti kejujuran, keberanian, dan kebijaksanaan. Pemimpin yang bijak perlu berpikir secara etis dan mempertimbangkan kebaikan bersama dalam setiap tindakannya.  Kebajikan ini bukan hanya penting untuk kepemimpinan, tetapi juga untuk Pendidikan dan pengembangan diri pemimpin.

Tujuan Hidup yang Baik (Eudaimonia)

Menurut Aristoteles eudaimonia, yang sering diterjemahkan sebagai "kebahagiaan" atau "kesejahteraan," adalah tujuan akhir kehidupan manusia. Pemimpin yang baik harus berupaya mencapai eudaimonia bukan hanya sekadar untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat yang dipimpinnya. Yang berarti bahwa keputusan dan tindakan pemimpin harus diarahkan pada peningkatan kesejahteraan kolektif. Aristoteles menegaskan bahwa negara atau masyarakat hanya dapat mencapai eudaimonia jika dipimpin oleh individu yang memiliki karakter baik dan berkomitmen pada keadilan.

Kebijaksanaan ( Phronesis )

Dengan menerapkan gaya kepemimpinan phronesis, pemimpin dapat mempertimbangkan semua aspek dan konsekuensi dari tindakan mereka, dan lebih hati-hati dalam membuat keputusan. Pemimpin yang bijak harus mampu membuat Keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang, bukan hanya dari sudut pandang jangka pendek. Sehingga pemimpin itu tidak ada kekeliruan dalam pengambilan Keputusan, dan keputusan yang pemimpin buat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun dengan masyarakat luas.

Moralitas dan Integritas

Aristoteles percaya bahwa kebaikan moral (aret) adalah aspek penting dari kepemimpinan. Seorang pemimpin harus memiliki integritas moral yang tinggi dan bertindak sesuai dengan prinsip etika2. Pemimpin yang tidak bermoral cenderung menyalahgunakan kekuasaan, yang dapat merusak masyarakat.

Moderasi

Aristoteles menekankan pentingnya moderasi dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus menghindari ekstremisme dan mencari keseimbangan dalam setiap tindakan. Moderasi ini mencakup pengendalian diri, penghindaran terhadap perilaku yang berlebihan, dan kemampuan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat.

Tanggung jawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun