2. Kepemimpinan Inklusif
Prinsip keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan semakin menjadi sorotan dalam konteks demokrasi modern. Pemimpin yang mendorong partisipasi publik dan menciptakan ruang untuk dialog akan lebih mampu membangun kepercayaan dan legitimasi. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan Aristoteles yang menekankan kolaborasi dan dialog dapat menjadi model yang baik. Pemimpin yang inklusif tidak hanya mendengarkan suara rakyat, tetapi juga mengakui perbedaan dan menciptakan solusi yang saling menguntungkan.
3. Tanggung Jawab Sosial
Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketidakadilan sosial, dan krisis kesehatan, pemimpin masa kini dituntut untuk bertanggung jawab dan proaktif dalam mencari solusi. Prinsip tanggung jawab yang ditekankan oleh Aristoteles menjadi pedoman bagi pemimpin untuk berkontribusi secara nyata dalam menyelesaikan permasalahan global. Dengan menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial, pemimpin dapat membangun reputasi yang baik dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Kesulitan Menerapkan Gaya Kepemimpinan Aristoteles di Masa Modern
Gaya kepemimpinan Aristoteles, yang menekankan kebajikan moral, kebijaksanaan praktis (phronesis), dan keadilan, memiliki banyak kelebihan, namun juga menghadapi sejumlah tantangan dalam penerapannya di era modern. Berikut adalah beberapa kesulitan yang dihadapi pemimpin dalam menerapkan gaya kepemimpinan Aristoteles, disertai contoh penerapannya:
1. Kesulitan dalam Menerapkan Kebajikan Moral
Aristoteles menekankan pentingnya kebajikan moral dalam kepemimpinan, seperti kejujuran, integritas, dan keadilan. Meskipun penekanan ini adalah kekuatan dari gaya kepemimpinan Aristoteles, menerapkan kebajikan moral dalam praktik sehari-hari bisa menjadi tantangan besar. Membangun dan mempertahankan kebajikan moral yang kuat membutuhkan komitmen dan usaha yang berkelanjutan.
Contoh:
Situasi: Seorang pemimpin perusahaan dihadapkan pada godaan untuk menyalahgunakan dana perusahaan demi keuntungan pribadi.
Tantangan: Meskipun pemimpin ini memahami pentingnya integritas, godaan yang kuat dan tekanan dari lingkungan sekitar dapat membuatnya sulit untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral.