Mohon tunggu...
Alfiatur Rohmania
Alfiatur Rohmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS | PRODI S1 AKUNTANSI | NAMA : ALFIATUR ROHMANIA | NIM : 43223010174

Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Apollo, Prof, Dr, M.Si.AK Universitas Mercu Buana | Pogram studi : S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristoteles

24 Oktober 2024   09:19 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:37 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Kepemimpinan Inklusif

Prinsip keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan semakin menjadi sorotan dalam konteks demokrasi modern. Pemimpin yang mendorong partisipasi publik dan menciptakan ruang untuk dialog akan lebih mampu membangun kepercayaan dan legitimasi. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan Aristoteles yang menekankan kolaborasi dan dialog dapat menjadi model yang baik. Pemimpin yang inklusif tidak hanya mendengarkan suara rakyat, tetapi juga mengakui perbedaan dan menciptakan solusi yang saling menguntungkan.

3. Tanggung Jawab Sosial

Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketidakadilan sosial, dan krisis kesehatan, pemimpin masa kini dituntut untuk bertanggung jawab dan proaktif dalam mencari solusi. Prinsip tanggung jawab yang ditekankan oleh Aristoteles menjadi pedoman bagi pemimpin untuk berkontribusi secara nyata dalam menyelesaikan permasalahan global. Dengan menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial, pemimpin dapat membangun reputasi yang baik dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

Modul : Prof Apollo
Modul : Prof Apollo
Modul : Prof Apollo
Modul : Prof Apollo
Kesulitan Menerapkan Gaya Kepemimpinan Aristoteles di Masa Modern

Gaya kepemimpinan Aristoteles, yang menekankan kebajikan moral, kebijaksanaan praktis (phronesis), dan keadilan, memiliki banyak kelebihan, namun juga menghadapi sejumlah tantangan dalam penerapannya di era modern. Berikut adalah beberapa kesulitan yang dihadapi pemimpin dalam menerapkan gaya kepemimpinan Aristoteles, disertai contoh penerapannya:

1. Kesulitan dalam Menerapkan Kebajikan Moral

Aristoteles menekankan pentingnya kebajikan moral dalam kepemimpinan, seperti kejujuran, integritas, dan keadilan. Meskipun penekanan ini adalah kekuatan dari gaya kepemimpinan Aristoteles, menerapkan kebajikan moral dalam praktik sehari-hari bisa menjadi tantangan besar. Membangun dan mempertahankan kebajikan moral yang kuat membutuhkan komitmen dan usaha yang berkelanjutan.

Contoh:

Situasi: Seorang pemimpin perusahaan dihadapkan pada godaan untuk menyalahgunakan dana perusahaan demi keuntungan pribadi.

Tantangan: Meskipun pemimpin ini memahami pentingnya integritas, godaan yang kuat dan tekanan dari lingkungan sekitar dapat membuatnya sulit untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun