Mohon tunggu...
Alfiatur Rohmania
Alfiatur Rohmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS | PRODI S1 AKUNTANSI | NAMA : ALFIATUR ROHMANIA | NIM : 43223010174

Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Apollo, Prof, Dr, M.Si.AK Universitas Mercu Buana | Pogram studi : S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristoteles

24 Oktober 2024   09:19 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:37 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Tidak Adil

Salah satu karakter yang paling dikecam dalam konteks kepemimpinan adalah ketidakadilan. Aristoteles menekankan bahwa keadilan adalah salah satu kebajikan utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang adil akan memastikan bahwa semua anggota timnya diperlakukan dengan setara dan mendapatkan hak-hak mereka. Ketidakadilan, di sisi lain, dapat menciptakan ketidakpuasan, konflik, dan bahkan pemberontakan.

Pemimpin yang tidak adil tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merusak struktur dan keharmonisan dalam organisasi.

2. Tidak Jujur

Kejujuran adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat, termasuk hubungan antara pemimpin dan pengikutnya. Aristoteles percaya bahwa seorang pemimpin harus selalu jujur dan transparan dalam tindakan dan komunikasinya. Ketidakjujuran, baik dalam bentuk kebohongan maupun manipulasi, dapat menghancurkan kepercayaan yang telah dibangun.

Pemimpin yang tidak jujur akan kesulitan untuk memotivasi orang lain dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Ketika pemimpin kehilangan kepercayaan, pengikutnya juga akan kehilangan rasa hormat dan loyalitas.

3. Acuh

Seorang pemimpin yang memiliki sifat acuh atau tidak peduli terhadap kesejahteraan dan kebutuhan orang-orang di sekitarnya tidak layak untuk memimpin. Ketidakpedulian mencerminkan kurangnya empati, yang merupakan kualitas penting dalam kepemimpinan. Aristoteles menekankan pentingnya memahami dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain.

Ketidakpedulian dapat menciptakan jurang antara pemimpin dan pengikutnya, sehingga menghambat kolaborasi dan komunikasi yang efektif. Pemimpin yang baik harus mampu mendengarkan dan menunjukkan kepedulian terhadap aspirasi dan kekhawatiran timnya.

4. Keserakahan

Keserakahan adalah karakter negatif lain yang sangat ditentang oleh Aristoteles. Seorang pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama akan merusak integritasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun