Teori bioekologi Bronfenbrenner memperkirakan bahwa di samping karakter anak itu sendiri, setiap level dalam konteks kehidupan mereka-baik dari keluarga, apa yang terjadi di kelas, sampai pada pesan yang di terima seorang anak dari teman sebayanya dan dari budaya yang lebih luas akan mempengaruhi prestasi mereka di sekolah.
Maka dapat di simpulkan bahwa pengaruh pada prestasi anak bukan hanya dari karakter anak itu sendiri, tetapi juga lingkungan terutama dari keluarga, teman sebaya dan budaya akan sangat mempengaruhi dalam prestasi yang akan di capai oleh seorang anak.
Adapun beberapa subab-subab yang terkait dengan pengaruh pada prestasi sekolah yaitu :
1.Keyakinan Akan Kemampuan Diri
Siswa yang memiliki keyakinan akan kemampuan diri yang tinggi-percaya bahwa mereka dapat menguasai pelajaran sekolah dan meregulasi pembelajaran mereka-memiliki kemungkinan sukses yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan siswa yang tidak percaya pada kemampuan mereka
2.Gender
Dari dulu anak perempuan kebanyakan cenderung lebih berprestasi di sekolah dibandingkan dengan anak laki-laki, mereka rata-rata pada setiap pelajaran mendapatkan nilai yang lebih tinggi (Halpern dkk, 2007), kemungkinan mereka untuk tidak naik kelas lebih rendah, permasalahan sekolah sedikit, dan mengungguli anak laki-laki, secara nasional, dalam membaca dan menulis
3.Praktik Pengasuhan
Upaya orang tua dan keluarga adalah menciptakan lingkungan yang baik untuk belajarnya seorang anak sehingga anak akan mampu berprestasi di sekolah, serta gaya pengasuhan orang tua pun sangat mempengaruhi motivasi si anak dalam belajar dan keberhasilan di sekolah.
4.Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi dapat menjadi factor yang kuat dalam pencapaian pendidikan – tidak di dalam dan dari diri sendiri, tetapi melalui pengaruh dari atmosfer keluarga, pilihan lingkungan tempat tinggal, praktik pengasuhan (Evans, 2004; Nasional Research Council [NRC], 1993a ; Rouse dkk, 2005).
Akan tetapi ada beberapa yang status sosioekonomi tidak menjadi satu satunya factor yang mempengaruhi anak dalam berprestasi.
5.Penerimaan Teman Sebaya
Salah satu yang menunjang anak dalam berprestasi di sekolah adalah teman sebaya, apabila anak tersebut banyak disukai teman sebayanya mereka cenderung lebih menonjol dalam berprestasi, dan sebaliknya apabila anak banyak di laporkan gurunya dan kurang di terima oleh teman sebayanya memiliki akademis yang lebih rendah dan cenderung memiliki konsep diri yang buruk.
6.Metode Pendidikan
Program tidak ada anak yang tertinggal (No Child Left Behind/NCLB) yang memiliki tujuan untuk menyalurkan dana pemerintah pada penelitian berbasis program dan praktik, dengan penekanan khusus pada membaca dan matematika.
7.Ukuran Kelas
Dalam pendidikan ukuran kelas sangat mempengaruhi dalam pembelajaran siswa, kebanyakan ukuran kelas yang kecil merupakan factor kunci dalam pencapaian prestasi. Mayoritas pendidik beranggapan hal yang sama, terutama pada kelas awal, meskipun sebenarnya penelitian dalam hal ini masih bercampur (Schneider, 2002).
8.Inovasi Pendidikan
Banyak pendidik beranggapan bahwa hanya satu solusi nyata untuk tingkat kegagalan yang tinggi, yaitu identifikasi secara dini siswa yang memiliki risiko kegagalan dan melakukan intervensi sebelum mereka mengalami kegagalan, salah satu jalan yaitu menyediakan sekolah alternative atau program tertentu bagi anak yang berisiko, membuat kelas dengan jumlah lebih kecil, ujian ulang, konseling, dan intervensi krisis (NCES, 2003).
9.Penggunaan Media
Akses internet adalah hal yang sudah tidak tabu di era sekarang ini, yang mana pada sekolah umum telah berkembang pesat. Dari tahun ke tahun media semakin berkembang, utamanya akses internet, yang kini semakin mudah dijangkau, dari kalangan anak-anak hingga dewasa, dan kebanyakan pengguna akses internet ini berasal dari anak berkulit putih dan asia daripada anak berkulit hitam, amerika india, dan juga lebih banyak di gunakan oleh orang-orang kaya daripada orang miskin. Penggunaan computer dapat meningkatkan prestasi dan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan bagi anak perempuan, bagi anak laki laki yang lebih senang bermain video game, pengguna computer dapat meningkatkan agresivitas tingkah laku (Hofferth, 2010).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H