"Apa benar raja kelinci berbicara seperti itu? Kalau begitu Alina mau sekaliiii ayahhh!!! tapi bagaimana dengan ibu?"
"Ibu hanya ingin bertemu dengan raja kelinci itu, sudahlah lupakan ibu. Sebelum membeli sepeda, cium pipi ayah dahulu"
"Muah..."
"Okay... Ayo habis ini kita bergegas memilih dan membeli sepeda"
"Sekarang yahh?"
"Kamu mau tidak cerita Raja Kelinci berlanjut nanti malam?"
"Mau dong yah..."
"Yasudah ayo cepat mandi..."
"Ay Ay Kapten"
Akhirnya, Alina mandi dan bergantian dengan ayahnya untuk mandi dan bergegas, Alina saat itu disuruh untuk berada di teras terlebih dahulu, dan sang ayah menyusul.
Ayah Alina saat itu mencari-cari uang simpanannya, sebab ia sudah kehabisan uang, namun sang Ayah mencoba menenangkan Alina, bahwa si  Ayah masih mencari ikat pinggang sekaligus kunci sepeda motornya. Akhirnya sang Ayah mengambil uang 500 ribu dari uang simpanannya di lemari dan langsung bergegas keluar menemui Alina, tak lupa juga untuk menutup pintu dan menguncinya, walaupun di rumah tidak ada benda berharga, sebab benda-bendanya telah dijual oleh ibu Alina dengan berbagai alasan.