Mohon tunggu...
Alfiansyah_senja
Alfiansyah_senja Mohon Tunggu... Buruh - Penulis artikel, foto, dan traveling

Lahir dan besar di kota Balikpapan. "Setiap Malam adalah Sepi" adalah novel perdana yang berhasil dicetak lewat proyek indiependent. Novel ini bercerita tentang kehidupan urban seorang pekerja yang bekerja di malam hari di Kota Balikpapan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Soliter

8 April 2020   13:06 Diperbarui: 8 April 2020   14:17 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nasib, ya nasib. Terlalu dimakan nasib."

Dari mana itu? Aku mencari sumber suara itu.

"Kalau begini-gini saja kan' lebih baik. Tak usah banyak protes. Syukur-syukur sudah jadi manusia."

Ah, ternyata tua bangka itu lagi yang mengoceh. Tua bangka yang kadang tertawa sendiri, namun terlihat menyedihkan. Karena ketika ia tertawa, suaranya jadi berat, tersenyum sinis, kadang ada air mata membasahi pipinya yang sudah keriput seperti kerupuk soto. Jadi, sewajar-wajarnya berpikir, sebaik-baiknya aku tak usah memikirkan hal ini.

****

Hari-hari berlalu dan selalu begitu. Musim panas telah di lalui, berita pun selalu mengabarkan keadaan negara yang tidak baik. Petani di Jawa gagal panen. Hutan di Kalimantan dibakar. Musim hujan begitu juga. Banjir dimana-mana dan lebih tidak masuk akal lagi, makin banyak perempuan menjanda dan para bujangan main api dengan istrinya orang---hal semacam ini sudah sudah berlangsung lama karena suami dan istrinya orang selalu cari sensasi. Yiha.

Namun yang tidak masuk akalnya lagi, orang korupsi semakin banyak, sedangkan keadilan dan orang jujur tidak diberi ruang, minimal menangkapi penjahat kelas kakap. Seakan negara menjadi tempat yayasan sosial menampung para koruptor.

Karena virus Corona yang sudah melanda Indonesia, membuat panik pemerintah---sibuk di media sosial, agar kelihatan kerja. Mereka melakukan lock down di berbagai tempat, membuat pengusaha kocar-kacir bagaimana menyelamatkan usahanya agar tidak bangkrut karena dolar semakin tinggi, pembatasan jam kerja, dan edaran terbaru agar pengusaha membuat kebijakan meliburkan karyawannya. Beberapa perusahaan mengikuti aturan itu, sedangkan perusahaanku bersikap tengah-tengah. Shift-nya diganti, jika seminggu dihitung lima hari kerja, dipotong menjadi empat hari.

Seluruh dunia berduka dan berdoa, berharap virus Corona cepat berlalu.

Dua minggu lalu, di mini bus ada orang yang bunuh diri. Aku mengetahuinya dari membaca koran. Seingatku yang ditulis si wartawan, ketika mini bus melaju sekitar 75 km per jam, tiba,-tiba dia membuka pintu dan melompat. Tubuhnya tergulung  lima meter dan merayap sampai mendekati garis putih putus-putus di tengah jalan. Dari belakang, tubuhnya langsung dilindas ban trailer dump truk depan sebelah kanan bermuatan Excavator PC 200 -8. Tulis wartawan di surat kabar, semua orang yang ada di situ hanya bisa melihat.

Menurut saksi, orang-orang di TKP langsung mengerumuni. Ada yang mem-video kejadian itu dan membuat kemacetan hingga 5 km.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun