Mohon tunggu...
Alfiansyah Syah
Alfiansyah Syah Mohon Tunggu... Warga Negara Indonesia -

Penikmat Senja

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Idealisme Balistik, Demi Lambang Manuntung di Dada

21 November 2017   14:12 Diperbarui: 21 November 2017   20:25 3896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola langsung di crossingke jantung pertahanan. Salah satu pemain Persiba menyundul bola. Tapi, bola terlalu pelan dan mudah dibaca, sehingga dengan mudahnya Heri Prasetyo menangkap bola itu.

Melihat Ajie yang masih berada di garis penalti Madura dan buru-buru berlari ke posisi asalnya, Heri Prasetyo langsung mengambil ancang-ancang untuk mengoper bola ke sudut kanan tengah lapangan. Peter Odemwingie berhasil menjemput. Tapi Ajie tak turun ke jantung pertahanan. Ia ingin merebut bola itu dari kaki Peter Odemwingie. Namun, Peter tahu bahwa Greg berada dalam posisi yang pas untuk menerima umpan. 

Ia oper bola itu ke arah kiri, tepat pada posisi Greg. Greg sempat menggiring bola, dan belum saja bola digiring ke dalam kotak penalti, ia lebih dulu menendang bola. Tak ada yang menghalau tendangannya. Bola masuk ke jala Persiba. Seluruh ofisial dan suporter Madura yang berada di sudut Tribun Timur kegirangan menyambut gol dari Greg.

Beberapa anggota Balistik, Persiba Fans Club  dan seluruh suporter "Beruang Madu" menutup mulut dan memegangi kepala. Bahkan, sudah ada yang langsung meneteskan air mata. Beberapa penonton yang berada di Tribun Barat memilih pulang, begitu juga yang dilakukan penonton di Tribun Timur. Seluruh pemain "Beruang Madu" terpukul. Bahkan tergeletak di rumput stadion, memandang ke langit dan mendengarkan gemuruh kekecewaan suporter.

Tak ada yang bisa dikatakan, kata-kata mutiara atau kata-kata bijaksana yang ampuh itu, tak bisa mewakili perasaan para Balistik. Air mata kesedihan sudah mewakili semuanya. Ya, hanya air matalah yang bisa mewakilkan semuanya. Usai pertandingan, semua pemain langsung duduk dan Ajie pun langsung ke belakang  gawang, menghampiri Balistik untuk meminta maaf. Yang ia temui adalah air mata kecewa.

Ajie sangat terpukul. Padahal, di babak pertama dan babak kedua, dialah yang sangat berperan andil memblok dan memotong setiap tendangan keras yang dilesatkan Greg, Odemwingie, Slamet Nur Cahyo, Bayu Gatra,  Asep Berlian, dan pemain Madura United lainnya.

Penjaga gawang itu tak seperti penyerang. Peran yang sangat begitu penting. Seorang penyerang bisa saja gagal karena tendangannya melenceng atau tak tepat sasaran. Namun, seorang penjaga gawang akan selalu diingat ketika ia melakukan kesalahan. Karena, sebelum bola masuk ke gawang, bola terlebih dahulu harus melewati posnya. Harus berduel dengan bola. 

Sebagian maaf Ajie tak diterima oleh beberapa suporter. Bahkan, ada anggota suporter yang melempar Ajie dengan botol mineral. Tak tahu bagaimana, terjadi kericuhan di bangku Tribun Selatan. Anthem Persiba, "Berjanji Untuk Setia" terdengar di pengeras suara stadion. Balistik dan pemain Persiba menyanyikan dan meresapi anthem itu dengan menggoreskan air mata. Dan kata "Persiba bangkit!" usai pertandingan tak ada lagi di Tribun Selatan.

Seperti biasa, usai pertandingan pemain mendatangi Tribun Selatan. Suasana tak kondusif. Beberapa suporter ada yang saling adu mulut. Marlon yang memberikan baju ke suporter di lempar kembali ke Marlon. "Mana yang bilangnya main dari hati!" kata para Balistik. Bahkan, ada yang bertanya pada dirinya sendiri : "ada apa!". Pemain hanya mendengar dan menundukkan kepala.

Sepak bola mengajarkan seorang suporter menjadi bijak dan pemain mestinya jauh lebih kerja keras lagi. Jika terlalu lama bersedih, tim akan tambah sadis menjadi "bulan-bulanan" tim lawan.

Tapi, ini sudah kali ke berapa suporter disakiti. Dan di pertandingan pekan ke-32,  adalah puncak kekecewaan suporter, di mana harapan untuk keluar dari degradasi tak ada lagi bagi Persiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun