Perbedaan mendasar antara analisis wacana dan semantik terletak pada fokus kajian dan pendekatan yang digunakan. Analisis wacana lebih menekankan pada konteks sosial, politik, dan budaya dalam penggunaan bahasa, sementara semantik lebih berfokus pada struktur dan makna bahasa itu sendiri.Â
Analisis wacana mencakup studi tentang bagaimana bahasa digunakan untuk memengaruhi dan memanipulasi pikiran dan perilaku, sementara semantik mempelajari bagaimana makna dibentuk dan dipahami dalam bahasa. Meskipun terdapat perbedaan ini, kedua bidang studi ini saling melengkapi dan membantu untuk memahami kompleksitas bahasa dalam konteks yang berbeda.
Dalam praktiknya, analisis wacana dan semantik sering digunakan bersama-sama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bahasa. Misalnya, dalam menganalisis sebuah teks, analisis wacana dapat membantu dalam memahami konteks sosial dan ideologi yang memengaruhi pemilihan kata dan struktur kalimat, sementara analisis semantik dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menjelaskan makna spesifik dari kata-kata dan konstruksi bahasa dalam teks tersebut. Dengan menggunakan kedua pendekatan ini secara bersama-sama, seseorang dapat memiliki wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana bahasa digunakan dan dipahami dalam berbagai konteks komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Cavallaro, D. (2004). Critical and Cultural Theory, terj. Laily Rahmawati. Yogyakarta: Niagara Darma, Y.A. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. New York: Longman Group Limited
Fairclough, N. (1989). Language and Power. New York: Longman Group UK Limited.
Fairclough, Norman. (1995). Media Discourse. New York: Arnold.
Foucault, M. (2011). Pengetahuan dan Metode: Karya-karya Penting Foucault. terj. Arief. Yogyakarta: Jalasutra.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI