Mohon tunggu...
Alfian Rosyidan AlHaq
Alfian Rosyidan AlHaq Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa/Universitas Sebelas Maret

Selamat membaca buah pemikiran dan mari berdiskusi melalui komentar ataupun kirim email ke rosyidanalfian@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menguak Tabir Analisi Wacana Kritis: Apakah Bisa Menjadi Penerjemah Makna Atau Hanya Sebagai Kata Lain Dari Ilmu Linguistik?

1 April 2024   23:50 Diperbarui: 1 April 2024   23:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perbedaan mendasar antara analisis wacana dan semantik terletak pada fokus kajian dan pendekatan yang digunakan. Analisis wacana lebih menekankan pada konteks sosial, politik, dan budaya dalam penggunaan bahasa, sementara semantik lebih berfokus pada struktur dan makna bahasa itu sendiri. 

Analisis wacana mencakup studi tentang bagaimana bahasa digunakan untuk memengaruhi dan memanipulasi pikiran dan perilaku, sementara semantik mempelajari bagaimana makna dibentuk dan dipahami dalam bahasa. Meskipun terdapat perbedaan ini, kedua bidang studi ini saling melengkapi dan membantu untuk memahami kompleksitas bahasa dalam konteks yang berbeda.

Dalam praktiknya, analisis wacana dan semantik sering digunakan bersama-sama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bahasa. Misalnya, dalam menganalisis sebuah teks, analisis wacana dapat membantu dalam memahami konteks sosial dan ideologi yang memengaruhi pemilihan kata dan struktur kalimat, sementara analisis semantik dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menjelaskan makna spesifik dari kata-kata dan konstruksi bahasa dalam teks tersebut. Dengan menggunakan kedua pendekatan ini secara bersama-sama, seseorang dapat memiliki wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana bahasa digunakan dan dipahami dalam berbagai konteks komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Cavallaro, D. (2004). Critical and Cultural Theory, terj. Laily Rahmawati. Yogyakarta: Niagara Darma, Y.A. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.

Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. New York: Longman Group Limited

Fairclough, N. (1989). Language and Power. New York: Longman Group UK Limited.

Fairclough, Norman. (1995). Media Discourse. New York: Arnold.

Foucault, M. (2011). Pengetahuan dan Metode: Karya-karya Penting Foucault. terj. Arief. Yogyakarta: Jalasutra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun