Mohon tunggu...
alfiannur_gufron
alfiannur_gufron Mohon Tunggu... Guru - Guru di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6

Hobi : Menulis, membaca, foto dan videografi, basket, mengajar, belajar bahasa baru, dll. Kepribadian : INTP-T Topik konten favorit : Opini, cerpen, jurnalistik, puisi, kalam islami

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sang Elang (Bab 5)

25 Juli 2023   10:57 Diperbarui: 25 Juli 2023   11:01 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bab 5 - Jangan Menyesal


"Sial ! Kenapa speaker nya malah malfungsi ?!" Teriakku.

"Ada seseorang sedang membajak sistem kita. Aku sedang berusaha melacaknya melalui software anti-hack buatanku, Serpent. Mereka lebih cepat dari dugaanku." Jawab Snake.

Aku mendengus kasar. Tidak kusangka, teman-teman perempuan ini sudah menemukan markas yang selama ini kusembunyikan. Tetapi, cukup menarik organisasi yang menaunginya. Perempuan ini bahkan tidak tercantum namanya dalam organisasi pemerintahan maupun swasta. Bahkan tidak ada simbol, yang biasanya bisa dilacak, di pakaian ataupun peralatan yang ia pakai.

"Ah, sial, orang asing ini memasang bom waktu ternyata ! Kurang dari tujuh menit, bomnya akan meledak ! Kita tidak punya cukup waktu, Anumerta. Kau punya rencana cadangan sebelum kita benar-benar terjebak disini ?" Kata Snake dan bertanya.

Ternyata mereka memang sengaja membuat perempuan ini tertangkap. Aku teringat sesuatu hingga membuatku tersenyum tanpa kusadari. Rencana paling berbahaya.

"Ada. Tapi, kukira kalian pasti sudah mengetahuinya." Jawabku, membuat Snake dan yang lainnya saling berpandangan tak mengerti. "Fatality Loose Plan."

Semua orang langsung memandang ke arahku dengan terkejut. Tatapan mereka berubah menjadi ketakutan. Aku paham. Karena yang bisa mengendalikan subjek rencana ini adalah diriku sendiri.

"Snake, kau dan aku akan keluar dari sini paling terakhir. Yang lainnya, segera bersiap untuk keluar dan pindah ke tempat selanjutnya. No question. Go !"

Semua orang segera bergegas keluar dari ruangan dan bersiap untuk pindah ke markas baru di tempat lain. Snake menatapku penuh keheranan. Aku tahu ia ingin bertanya, tapi ia juga tahu bahwa semua keputusanku sudah mutlak ketika aku tidak memperbolehkan seorangpun bertanya. Ia langsung mengakses ke tempat dimana subjek rencana itu dijaga.

Aku tersenyum puas membayangkan mereka akan berhadapan dengan mutan yang telah menjadi objek penelitianku sejak lama. Kuat, ganas, brutal, dan licik, menjadi sifat yang khas dari mutan itu. Ditambah dengan tubuh yang berpostur raksasa dan mampu beregenerasi, meskipun terkena material yang berbahaya, mutan ini akan menjadi spesies campuran dari 3 jenis makhluk hidup yang kita kenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun