Mohon tunggu...
Alfian Mafil Ardy
Alfian Mafil Ardy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Untuk memenuhi tugas perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pengendalian Manajemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk

8 Juni 2024   20:40 Diperbarui: 8 Juni 2024   20:49 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
laporan tahunan 2023 pt adhi karya

Profil Sejarah Perusahaan

Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) didirikan tanggal 1 Juni 1974 dan memulai usaha secara komersial pada tahun 1960. Kantor pusat ADHI berkedudukan di Jl. Raya Pasar Minggu KM.18, Jakarta 12510 – Indonesia. Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum dalam SK Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja tanggal 11 Maret 1960. Kemudian berdasarkan PP No. 65 tahun 1961 Adhi Karya ditetapkan menjadi Perusahaan Negara Adhi Karya. Pada tahun itu juga, berdasarkan PP yang sama Perusahaan Bangunan bekas milik Belanda yang telah dinasionalisasikan, yaitu Associate NV, dilebur ke dalam Adhi Karya.

Pada tanggal 8 Maret 2004, ADHI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp150,- per saham. Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut sebesar 10% atau sebanyak 44.132.000 saham biasa atas nama baru dijatahkan secara khusus kepada manajemen (Employee Management Buy Out/EMBO) dan karyawan Perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai Perusahaan (Employee Stock Allocation/ESA). Kemudian pada tanggal 18 Maret 2004 seluruh saham ADHI telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia).

Visi, Misi dan Tujuan

Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan yaitu :

Visi: Membangun insan yang unggul, profesional, amanah, dan berjiwa wirausaha. Mengembangkan bisnis konstruksi, rekayasa, properti, industri, dan investasi untuk meningkatkan daya saing dan kekuatan perusahaan, serta membangun kerja sama yang sinergis dan berkelanjutan.

Misi: Misi ADHI meliputi beberapa aspek, seperti:

- Membangun insan yang unggul, profesional, amanah, dan berjiwa wirausaha.

- Mengembangkan bisnis konstruksi, rekayasa, properti, industri, dan investasi.

- Mengembangkan inovasi produk dan solusi untuk pemegang saham.

- Mengembangkan bisnis konstruksi, properti, industri, investasi, dan rekayasa yang bereputasi.

- Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, sistem manajemen yang terjamin, dan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi yang maksimal sebagai sarana pengelolaan korporasi yang lebih baik.

Tujuan: Tujuan ADHI adalah untuk menjadi salah satu Perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara dengan melakukan kinerja berdasarkan atas peningkatan corporate value secara incorporated, melakukan proses pembelajaran dalam mencapai pertumbuhan, proaktif melaksanakan lima lini bisnis secara profesional, governance, mendukung pertumbuhan perusahaan, dan menerapkan Corporate Culture yang simple tapi membumi/dilaksanakan (down to earth).

Tata Nilai Perusahaan

a. Bekerja Cerdas

Merupakan inti dari kapabilitas dan produktivitas ADHI. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri konstruksi, EPC, dan investasi infrastruktur maka segenap jajaran ADHI didorong agar mampu bekerja secara cerdas dan cepat, dengan mengedepankan inovasi dan efisiensi yang dilandasi jiwa entrepreneurship. Sisi lain dari tata nilai ini adalah agar setiap pribadi di ADHI memiliki sifat adaptif terhadap perubahan.

b. Jujur Bertanggung Jawab

Dalam menjalankan pekerjaannya, setiap insan ADHI harus mengedepankan kejujuran yang disertai dengan rasa tanggung jawab. Di setiap penyelenggaraan kegiatan usahanya, segenap insan ADHI dituntut untuk bekerja dengan sikap yang terbuka dan wajar, disertai dengan kesadaran atas tingkah laku masing-masing tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain.

c. Merupakan inti dari perilaku yang berprinsip tidak berlebihan (proporsional). Setiap pribadi ADHI perlu juga memiliki sikap sederhana dan rendah hati (tidak arogan) agar mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif. Dengan tata nilai ini diharapkan hubungan baik dengan lingkungan sekitar, baik dengan sesama rekan kerja, mitra bisnis, perseroan pesaing, hingga masyarakat luas terus terjalin sehingga ADHI akan menjadi Perseroan konstruksi terkemuka.

Penganggaran dan Keuangan

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir mengalami perubahan dan disahkan melalui Akta No. 24 tanggal 18 Mei 2022 yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam, SH. M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang Konstruksi; Engineering, Procurement dan Construction(EPC), Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian, Usaha Pariwisata, Investasi dan atau Pengelolaan Usaha Prasarana dan Sarana dasar Infrastruktur, Perdagangan, Industri, Pengembangan Kawasan dan Real Estate dan Pengembang Properti serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas. Berdasarkan sumber pendanaannya, Perseroan membagi segmentasi pasarnya menjadi beberapa segmen, yaitu: proyek pemerintah (APBN/APBD), swasta, BUMN dan BUMD. Perseroan juga mengelompokkan proyek yang dikerjakannya menjadi proyek engineering & construction, property & hospitality, dan proyek lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat di era digital, Perseroan telah mengandalkan penerapan teknologi dalam operasional usahanya.

Analisis dan pembahasan kinerja keuangan pada LaporanTahunan ini mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasianuntuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 dan31 Desember 2022 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan PublikLaporan Keuangan Konsolidasian PT 

Adhi Karya (Persero) Tbk disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, serta keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 Tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Perencanaan Strategis dan Operasional

Saat ini perekonomian global masih menghadapi ketidakpastian. Meningkatnya inflasi dan tingkat suku bunga acuan meningkatkan risiko bisnis. Keberlanjutan menjadi kunci bagi setiap perseroan, untuk tetap bertahan terhadap dinamika yang muncul, di mana ADHI telah membuktikan ketahanan tersebut hingga saat ini. Ke depan, ADHI masih akan berfokus pada core compentencies yang telah melekat pada lini bisnis engineering & construction untuk menjadi kunci pertumbuhan yang utama. Berlangsungnya perencanaan pembangunan yang bersifat strategis dan pertumbuhan anggaran infrastruktur, menjadi salah satu peluang utama bagi prospek bisnis ADHI ke depan. Untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan implementasi ESG (environment, social and governance), ADHI memiliki strategi untuk menjadikan aspek ESG sebagai orientasi utama yang dapat menjadi competitive advantage pada masa yang akan datang; serta mengambil peran aktif dalam project yang berkaitan dengan lingkungan, seperti pengolahan air minum, pengelolaan limbah dan pengelolaan sampah.

Selain bisnis engineering & construction, ADHI memiliki segmentasi bisnis lainnya, sebagai salah satu bentuk diversifikasi usaha sebagai bentuk ekspansi dan untuk menjaga kestabilan bisnis atas sensitifitas atas perubahan industri tertentu. Melalui segmen bisnis manufaktur, ADHI berupaya meningkatkan nilai tambah, seperti cost efficiency, atas project konstruksi yang dikembangkan melalui strategi backward integration. ADHI berupaya meningkatkan portofolio reccurring income lewat lini bisnis property & hospitality, serta investment & concession, untuk meningkatkan pendapatan yang stabil bagi Perseroan, dan memaksimalkan peluang untuk menjual persediaan properti dan pengembangan landed house.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) bukan hanya sekadar konsep, melainkan merupakan suatu sistem yang dirancang dengan cermat untuk memberikan arahan dan pengelolaan perusahaan secara profesional. Adapun sistem tersebut mencakup sejumlah prinsip, praktik, dan pedoman yang bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan dijalankan sesuai dengan nilai-nilai etika tertinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, ADHI meyakini bahwa penerapan GCG yang berkualitas dapat menciptakan lingkungan Perseroan yang berdaya saing tinggi dan memberikan dasar untuk pertumbuhan yang sehat serta berkelanjutan. Untuk itu, ADHI berkomitmen secara penuh dalam meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh aspek operasionalnya. ADHI juga senantiasa memperkuat komitmennya  untuk mengimplementasikan best practices prinsip-prinsip GCG, dengan tujuan memberikan dampak positif bagi Perseroan dan memberikan nilai tambah yang bermanfaat kepada Pemegang Saham dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Pelaksanaan dan Pengukuran Kinerja

Proses pelaksanaan penilaian Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi dilakukan berdasarkan atas pencapaian kinerja Perseroan, yang juga mengacu pada pencapaian Key Performance Indicators (KPI) Direksi, baik secara individu maupun kolegial yang dinilai oleh Pemegang saham melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan Komisaris menilai Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sangat baik selama tahun 2023. Hal ini terefleksi antara lain dari hasil penilaian kinerja Direksi yang secara keseluruhan dapat sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) dan ukuran lain yang telah ditetapkan.

Dari sisi kinerja, sepanjang tahun 2023, ADHI mampu mencatat pertumbuhan kinerja yang solid dan sehat, bahkan mayoritas indikatornya dapat berada di atas pertumbuhan industri infrastruktur. Di mana perolehan kontrak baru untuk tahun 2023 terealisasi senilai Rp37,6 triliun, atau mencapai 119,8% dari target RKAP 2023. Pencapaian nilai kontrak baru ini, meningkat 58,65% dibanding dengan periode yang sama tahun 2022, yaitu sebesar Rp23,7 triliun.

Pencapaian kinerja positif ADHI di tahun 2023 tersebut, diyakini tidak terlepas dari konsistensi Direksi dalam mengimplementasikan strategi yang adaptif, kejelian menggarap segmen potensial, serta dapat mengoptimalkan transformasi di hampir seluruh fase operasional. Hasilnya, tingkat efisiensi ADHI dapat meningkat dan mendorong pertumbuhan volume bisnis di semua segmen, sehingga ADHI dapat menutup tahun 2023 dengan sangat baik karena dapat membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp262,19 miliar atau mencapai 261,93% terhadap target RKAP tahun 2023 sebesar Rp100,10 miliar.

Pengawasan dan Evaluasi Kinerja

Departemen Human Capital telah memiliki sistem manajemen kinerja yang merupakan sarana bagi organisasi untuk menghasilkan nilai yang selaras dengan strategi organisasi. Pelaksanaan Manajemen Kinerja dilakukan oleh atasan langsung kepada masing-masing pegawai dan dikoordinasi oleh fungsi Pengembangan Organisasi, Departemen Human Capital. Teknis pelaksanaan Manajemen Kinerja secara mendetil dituangkan dalam Prosedur Penyusunan KPI dan Performance Appraisal BP 010 HC P07 Pengelolaan Penyusunan KPI dan Performance Appraisal.

Perbandingan Kondisi dan Teori

Pada penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Direksi telah mengesahkan strategi yang akan dijalankan dan telah dijabarkan dalam bentuk program kerja beserta anggarannya. Direksi juga harus memastikan bahwa seluruh karyawan memahami sasaran, strategi dan program kerja Perseroan yang telah ditetapkan di tahun tersebut melalui sosialisasi RKAP yang dilakukan Direksi. Selanjutnya, Direksi melakukan pemantauan implementasi strategi melalui rapat koordinasi yang membahas kinerja Perseroan. Kegiatan yang dilaksanakan secara rutin tersebut bertujuan untuk menetapkan kebijakan yang tepat sesuai dengan kondisi aktual Perseroan. Direksi menilai penerapan implementasi strategi yang dilakukan Perseroan telah sesuai dengan arah dan kebijakan yang telah ditetapkan. Direksi juga mendorong seluruh komponen Perseroan untuk mengoptimalkan seluruh upaya agar implementasi strategi Perseroan bisa memberikan nilai keberlanjutan bagi Perseroan. Direksi melakukan pemantauan terhadap kinerja serta pelaksanaan rencana bisnis dengan proses evaluasi, dan jika diperlukan dilakukan penyesuaian terhadap strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan untuk beradaptasi selaras dengan dinamika pasar dan industri. Dalam pelaksanaan proses evaluasi, Direksi melakukan pemantauan dan analisis terhadap kinerja Perseroan secara berkala. Direksi juga senantiasa melakukan rapat koordinasi bersama Departemen terkait untuk memonitoring serta mengetahui sejauh mana strategi yang telah ditetapkan Perseroan, telah berjalan sesuai dengan rencana, dan hal-hal apa saja yang menjadi kendala atas implementasi strategi tersebut.

Sebelum membuat keputusan bisnis, Direksi menggelar rapat dimana rapat ini menjadi sarana bagi Direksi menetapkan berbagai kebijakan dalam pengurusan Perseroan sekaligus mengevaluasi jalannya Perseroan. Di mana sepanjang tahun 2023, Direksi telah melaksanakan rapat sebanyak 53 (lima puluh tiga) kali dengan mengundang setiap Departemen terkait. Selain itu, Direksi juga senantiasa melaporkan perkembangan Perseroan kepada Dewan komisaris selaku representasi para Pemegang Saham, melalui rapat bersama Dewan komisaris, yang di tahun 2023, telah dilakukan 11 (sebelas) kali rapat bersama antara Direksi dengan Dewan Komisaris.

Perseroan berhasil mengimplementasikan inisiatif strategis yang telah dirumuskan bersama dengan pencapain kinerja yang optimal, dengan nilai kontrak baru tahun 2023 yang berhasil dibukukan sebesar Rp37,65 triliun atau meningkat 58,64% dibanding realisasai tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp23,73 triliun. Nilai kontrak baru yang di bukukan Perseroan di tahun 2023 ini bahkan menjadi yang tertinggi dalam 5 (lima) tahun terkahir.

Secara rinci, perolehan kontrak baru yang dibukukan ADHI di tahun 2023 yang berasal dari Pemerintah tercatat sebesar Rp17,70 triliun mengalami peningkatan 172,64% dibanding tahun 2022 sebesar Rp6,49 triliun. Kemudian perolehan kontrak baru dari BUMN tercatat sebesar Rp11,95 triliun di tahun 2023 naik signifikan yakni sebesar 473,13% dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar Rp2,09 triliun. Sedangkan perolehan kontrak baru dari swasta/ lainnya mengalami penurunan 47,25% dari Rp15,15 triliun di tahun 2022 menjadi Rp7,99 triliun di tahun 2023.

laporan tahunan 2023 pt adhi karya
laporan tahunan 2023 pt adhi karya

Dari total kontrak baru yang diperoleh, tercatat bahwa komposisi perolehan kontrak yang berasal dari Pemerintah adalah sebesar 47,02% lebih besar dibanding komposisi di tahun 2022 yang tercatat sebesar 27,36%. Sementara komposisi perolehan kontrak dari BUMN di tahun 2023 adalah sebesar 31,75% jauh lebih besar dibanding komposisi di tahun 2022 yang tercatat sebesar 8,79%. Sedangkan komposisi perolehan kontrak dari swasta/lainnya di tahun 2023 adalah sebesar 21,23% atau lebih kecil dibanding komposisi di tahun 2022 yang tercatat sebesar 63,85%.

Direksi senantiasa mendorong Perseroan untuk terus dapat meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkualitas. Di mana Direksi juga senantiasa selektif dalam menyasar potensi kontrak baru dengan selalu mempertimbangkan keberlanjutan usaha Perseroan. Peningkatan perolehan kontrak baru ADHI di tahun 2023 tentu saja berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Perseroan. Di mana pada tahun 2023, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp20,08 triliun mengalami peningkatan sebesar Rp6,53 triliun atau sebesar 48,15% dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp13,55 triliun. Adapun laba bersih Perseroan tercatat mengalami peningkatan 163,4% dari Rp81,2 miliar di tahun 2022 menjadi Rp214 miliar di tahun 2023. Selain meningkatnya perolehan kontrak baru dan pendapatan usaha Perseroan, peningkatan laba bersih Perseroan di tahun 2023 dibanding tahun sebelumnya, juga disebabkan oleh peningkatan produktivitas terhadap kontrak-kontrak baru yang sudah diperoleh dan pengakuan pendapatan dari LRT Jabodebek yang sudah selesai dan diserah terimakan di tahun 2023.

Peningkatan yang berhasil dibukukan Perseroan di tahun 2023, tidak hanya dari sisi pendapatan dan laba saja, namun begitupun dengan posisi keuangan Perseroan yang mengalami peningkatan terutama total aset dan ekuitas Perseroan. Jumlah aset Perseroan di tahun 2023 tercatat sebesar Rp40,55 triliun mengalami peningkatan Rp563,55 miliar atau sebesar 1,41% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp39,99 triliun. Ekuitas Perseroan juga mengalami peningkatan yakni sebesar 4,90% atau setara dengan Rp432,46 miliar, dari Rp8,82 triliun di tahun 2022 menjadi Rp9,26 triliun di tahun 2023. Sementara jumlah liabilitas Perseroan hanya sedikit mengalami kenaikan, disebabkan oleh peningkatan utang usaha akibat peningkatan produktivitas terhadap kontrak baru. ADHI pun senantiasa konsisten untuk membayarkan kewajibankewajibannya, salah satunya adalah utang obligasi, di tahun 2023, ADHI telah melakukan perlunasan utang Obligasi Berkelanjutan III Adhi Tahap I 2020 yang jatuh tempo pada 18 November 2023. Selain itu, ADHI juga telah melakukan pembayaran bunga dengan tepat waktu, atas utang obligasi yang masih beredar.

Kesimpulan

Dari uraian di atas maka kesimpulan yang dapat di peroleh yaitu :

  • Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) didirikan tanggal 1 Juni 1974 dan memulai usaha secara komersial pada tahun 1960. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan Perusahaan Bangunan bekas milik Belanda yang telah dinasionalisasikan, yaitu Associate NV.
  • Persero telah melakukan penganggaran dan pengelolaan keuangan dengan baik untuk mencapai tujuan keuangan yang ditetapkan.
  • ADHI meyakini bahwa penerapan GCG yang berkualitas dapat menciptakan lingkungan Perseroan yang berdaya saing tinggi dan memberikan dasar untuk pertumbuhan yang sehat serta berkelanjutan. Terbukti dengan kenaikan laba yang signifikan.
  • Pada tahun 2023, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp20,08 triliun mengalami peningkatan sebesar Rp6,53 triliun atau sebesar 48,15% dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp13,55 triliun.

Saran

Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih banyak kesalahan dan kekurangannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

  • Laporan Tahunan PT ADHI Karya (Persero) Tbk 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun