Mohon tunggu...
Alfian Mafil Ardy
Alfian Mafil Ardy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Untuk memenuhi tugas perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pengendalian Manajemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk

8 Juni 2024   20:40 Diperbarui: 8 Juni 2024   20:49 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
laporan tahunan 2023 pt adhi karya

Perbandingan Kondisi dan Teori

Pada penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Direksi telah mengesahkan strategi yang akan dijalankan dan telah dijabarkan dalam bentuk program kerja beserta anggarannya. Direksi juga harus memastikan bahwa seluruh karyawan memahami sasaran, strategi dan program kerja Perseroan yang telah ditetapkan di tahun tersebut melalui sosialisasi RKAP yang dilakukan Direksi. Selanjutnya, Direksi melakukan pemantauan implementasi strategi melalui rapat koordinasi yang membahas kinerja Perseroan. Kegiatan yang dilaksanakan secara rutin tersebut bertujuan untuk menetapkan kebijakan yang tepat sesuai dengan kondisi aktual Perseroan. Direksi menilai penerapan implementasi strategi yang dilakukan Perseroan telah sesuai dengan arah dan kebijakan yang telah ditetapkan. Direksi juga mendorong seluruh komponen Perseroan untuk mengoptimalkan seluruh upaya agar implementasi strategi Perseroan bisa memberikan nilai keberlanjutan bagi Perseroan. Direksi melakukan pemantauan terhadap kinerja serta pelaksanaan rencana bisnis dengan proses evaluasi, dan jika diperlukan dilakukan penyesuaian terhadap strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan untuk beradaptasi selaras dengan dinamika pasar dan industri. Dalam pelaksanaan proses evaluasi, Direksi melakukan pemantauan dan analisis terhadap kinerja Perseroan secara berkala. Direksi juga senantiasa melakukan rapat koordinasi bersama Departemen terkait untuk memonitoring serta mengetahui sejauh mana strategi yang telah ditetapkan Perseroan, telah berjalan sesuai dengan rencana, dan hal-hal apa saja yang menjadi kendala atas implementasi strategi tersebut.

Sebelum membuat keputusan bisnis, Direksi menggelar rapat dimana rapat ini menjadi sarana bagi Direksi menetapkan berbagai kebijakan dalam pengurusan Perseroan sekaligus mengevaluasi jalannya Perseroan. Di mana sepanjang tahun 2023, Direksi telah melaksanakan rapat sebanyak 53 (lima puluh tiga) kali dengan mengundang setiap Departemen terkait. Selain itu, Direksi juga senantiasa melaporkan perkembangan Perseroan kepada Dewan komisaris selaku representasi para Pemegang Saham, melalui rapat bersama Dewan komisaris, yang di tahun 2023, telah dilakukan 11 (sebelas) kali rapat bersama antara Direksi dengan Dewan Komisaris.

Perseroan berhasil mengimplementasikan inisiatif strategis yang telah dirumuskan bersama dengan pencapain kinerja yang optimal, dengan nilai kontrak baru tahun 2023 yang berhasil dibukukan sebesar Rp37,65 triliun atau meningkat 58,64% dibanding realisasai tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp23,73 triliun. Nilai kontrak baru yang di bukukan Perseroan di tahun 2023 ini bahkan menjadi yang tertinggi dalam 5 (lima) tahun terkahir.

laporan tahunan 2023 pt adhi karya
laporan tahunan 2023 pt adhi karya

Secara rinci, perolehan kontrak baru yang dibukukan ADHI di tahun 2023 yang berasal dari Pemerintah tercatat sebesar Rp17,70 triliun mengalami peningkatan 172,64% dibanding tahun 2022 sebesar Rp6,49 triliun. Kemudian perolehan kontrak baru dari BUMN tercatat sebesar Rp11,95 triliun di tahun 2023 naik signifikan yakni sebesar 473,13% dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar Rp2,09 triliun. Sedangkan perolehan kontrak baru dari swasta/ lainnya mengalami penurunan 47,25% dari Rp15,15 triliun di tahun 2022 menjadi Rp7,99 triliun di tahun 2023.

laporan tahunan 2023 pt adhi karya
laporan tahunan 2023 pt adhi karya

Dari total kontrak baru yang diperoleh, tercatat bahwa komposisi perolehan kontrak yang berasal dari Pemerintah adalah sebesar 47,02% lebih besar dibanding komposisi di tahun 2022 yang tercatat sebesar 27,36%. Sementara komposisi perolehan kontrak dari BUMN di tahun 2023 adalah sebesar 31,75% jauh lebih besar dibanding komposisi di tahun 2022 yang tercatat sebesar 8,79%. Sedangkan komposisi perolehan kontrak dari swasta/lainnya di tahun 2023 adalah sebesar 21,23% atau lebih kecil dibanding komposisi di tahun 2022 yang tercatat sebesar 63,85%.

Direksi senantiasa mendorong Perseroan untuk terus dapat meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkualitas. Di mana Direksi juga senantiasa selektif dalam menyasar potensi kontrak baru dengan selalu mempertimbangkan keberlanjutan usaha Perseroan. Peningkatan perolehan kontrak baru ADHI di tahun 2023 tentu saja berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Perseroan. Di mana pada tahun 2023, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp20,08 triliun mengalami peningkatan sebesar Rp6,53 triliun atau sebesar 48,15% dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp13,55 triliun. Adapun laba bersih Perseroan tercatat mengalami peningkatan 163,4% dari Rp81,2 miliar di tahun 2022 menjadi Rp214 miliar di tahun 2023. Selain meningkatnya perolehan kontrak baru dan pendapatan usaha Perseroan, peningkatan laba bersih Perseroan di tahun 2023 dibanding tahun sebelumnya, juga disebabkan oleh peningkatan produktivitas terhadap kontrak-kontrak baru yang sudah diperoleh dan pengakuan pendapatan dari LRT Jabodebek yang sudah selesai dan diserah terimakan di tahun 2023.

Peningkatan yang berhasil dibukukan Perseroan di tahun 2023, tidak hanya dari sisi pendapatan dan laba saja, namun begitupun dengan posisi keuangan Perseroan yang mengalami peningkatan terutama total aset dan ekuitas Perseroan. Jumlah aset Perseroan di tahun 2023 tercatat sebesar Rp40,55 triliun mengalami peningkatan Rp563,55 miliar atau sebesar 1,41% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp39,99 triliun. Ekuitas Perseroan juga mengalami peningkatan yakni sebesar 4,90% atau setara dengan Rp432,46 miliar, dari Rp8,82 triliun di tahun 2022 menjadi Rp9,26 triliun di tahun 2023. Sementara jumlah liabilitas Perseroan hanya sedikit mengalami kenaikan, disebabkan oleh peningkatan utang usaha akibat peningkatan produktivitas terhadap kontrak baru. ADHI pun senantiasa konsisten untuk membayarkan kewajibankewajibannya, salah satunya adalah utang obligasi, di tahun 2023, ADHI telah melakukan perlunasan utang Obligasi Berkelanjutan III Adhi Tahap I 2020 yang jatuh tempo pada 18 November 2023. Selain itu, ADHI juga telah melakukan pembayaran bunga dengan tepat waktu, atas utang obligasi yang masih beredar.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun