Mohon tunggu...
Alfian Ilham F.
Alfian Ilham F. Mohon Tunggu... Lainnya - Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabaraktuh.

"Akhirnya hanya satu yang ku tahu, yaitu bahwa aku tidak tahu apa-apa". - Socrates

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bosan ?... Nikmati Aja Dulu

15 Mei 2020   00:58 Diperbarui: 25 Mei 2020   23:37 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bosen lagi... Bosen lagi
Hari-hari gini lagi
Bingung mau gimana lagi
Semua karna ada pandemi

Pada dasarnya, memang sejak pandemi virus corona melanda, tatanan dunia seketika berubah tak terkecuali pada aktivitas manusia. Mulai dari keluar rumah wajib pake masker, harus jaga jarak, rajin cuci tangan, sampe dirumah aja. Semua itu rela dilakuin demi tidak tertularnya virus corona.

Bagi sebagian orang, gara-gara pandemi ini tingkat kebosanan atau kegabutan semakin tinggi. Karna aktiftas yang gitu-gitu aja sampai bingung mau berbuat apa. Ya habisnya mau gimana lagi, aktifitasnya aja dibatasi.

Apabila ini terus terjadi, maka bisa menimbulkan efek negatif, terutama pada psikis. Bahkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli psikis via daring, bahwa sebanyak 64,3 persen dari 1.522 orang responden memiliki masalah psikologis. Mulai dari cemas yang berlebihan, sampai depresi karna kesehatan dan status pekerjaan.

Wong gimana ya, alih-alih tenang beraktifitas dalam rumah, ini malah direpotkan dengan sesuatu hal yang menggelikan. Entah itu dari kebijakan para pejabat yang kadang ngalor ngidul, masyarakat yang selalu dibuat resah dan bingung, sampai media yang selalu menebar eksistensi virus corona. Apalagi ditambah sama aktifitas yang kurang produktif, selesai sudah hidup ini.

Ya, itulah serba-serbi saat ini. Emangnya nggak capek gini-gini mulu. Mending diisinya sama baca buku, olahraga, atau mungkin ibadah. Lah ini malah ngecek smartphone, rebahan, nonton film, nonton TV. Pasti gabut kan ?..

Ada anekdot dari novelis Perancis yakni Victor Hugo dalam bukunya "Les Miserables" bahwa "Ada yang lebih buruk daripada neraka penderitaan yaitu neraka kebosanan". Weleh, ada-ada aja nih anekdot, nggak kebalik tuh. Hehehe.

Tapi anekdot tadi ada benernya juga, orang kalau udah bosan tuh kadang suka menderita sendiri. Mau ngapa-ngapain bawaannya nggak enak, nggak nyaman aja gitu. Bahkan tanpa sadar sebenarnya aktifitas yang sering kita lakukan itu adalah 'jebakan dalam kebosanan'. 

Contoh : Kita akui atau tidak, smartphone adalah salah satu obat pengusir bosan. Semuanya bisa kita peroleh, entah nyari hiburan, informasi, sampai belanja pun bisa pake smartphone, asal ada kuota aja ya, hehehe.

Mungkin, jika ada tantangannya. Coba deh kita nggak gunain smartphone dulu selama seminggu aja, atau kalau kamu keberatan. Mungkin sehari aja deh, kita lakuin. Mari kita liat dampaknya, apakah baik atau buruk ?

Tapi benar atau nggak. Menurut Prof. Timothy Wilson tentang hasil penelitiannya, "bahwa itu bukan produk dari masyarakat modern kita yang serba cepat atau teknologi seperti smarphone dan TV. Itu terjadi karena orang-orang lebih suka menikmati dunia di sekitar mereka (bahkan jika itu memberikan rasa sakit) daripada membiarkan pikiran mereka menganggur."

Intinya orang-orang yang menciptakan sesuatu, nggak membiarkan waktunya terbuang sia-sia untuk hal-hal yang kurang produktif dan positif. Mereka rela ngelakuin apapun demi sesuatu yang bermanfaat.

Kita mungkin memilih smartphone karena memang itulah hal termudah yang bisa kita dapatkan dan lakukan untuk mengusir perasaan bosan, sampai-sampai kita lupa gimana caranya buat ngoptimalin smartphone tersebut. Ya mau gimana lagi, alih-alih dioptimalin. Ini malah cuma ngecek smartphone doang, iye nggak ?

Kalau kamu sering ngelakuin seperti itu, berarti kamu udah terjebak dalam lingkaran kebosanan. Bahkan lebih parahnya lagi, kalau kamu melakukan suatu kesibukan tapi nggak tahu tujuannya untuk apa ?, maka dari itu mungkin kamu sedang mengalami kebosanan kronis. Perasaan itulah yang berbahaya bagi kesehatan psikis, apalagi di masa pandemi ini.

Meski kebosanan itu sesuatu hal yang tidak menyenangkan. Tapi sebenarnya ada sesuatu hal yang mungkin berharga dari sekedar rasa bosan itu melanda. Mungkin saja kita masih melihat kebosanan itu dengan cara yang salah. Padahal bosan itu memberikan kita kesempatan untuk coba berhenti sejenak dari hiruk pikuk aktifitas kita.

Berikut adalah kiat-kiat agar rasa bosanmu terasa nikmat. Boleh kok sambil ngemil-ngemil atau nyeruput kopi atau teh biar makin mantap.

Baik....

  • REFLEKSI DIRI

Btw kapan terakhir kali kamu ngobrol sama diri sendiri, maksudnya bukan ngajak buat gila ya, hehehe. Coba deh ngobrol lebih dalam, dekat, dan jelas. Hanya melibatkan hati dan pikiranmu saja. Libatkan cermin atau langit-langit bila perlu.

Kadang kita terlalu nyaman berselancar di dunia maya sampai lupa bahwa kita butuh istirahat untuk sekedar merefleksikan diri. merebahkan tubuh, dan biarkan imajinasi ini bermain dan biarkan diri ini masuk kedalam alam bawah sadar.

Disaat bosan itu datang, coba untuk mengevaluasi diri, bagaimana kejadian kamu dimasa lalu. Disana kamu akan mengingat memori-memori terburuk dan terbaik kamu. Dan pelajaran apa yang sudah kamu petik, sehingga apakah berguna dan bermanafaat di masa sekarang ini. Terlebih untuk melewati masa pandemi ini.

Kamu harus bisa meluangkan waktu untuk memutuskan, bahwa apa prioritas hidupmu dan apa keinginan-keinginanmu. Atau mungkin apa yang menjadi tujuan hidupmu selama ini, apakah sudah berjalan sesuai rencana, atau belum. Atau mungkin saja melenceng dari beberapa target. Kalau begitu coba tulis ulang dan rangkai sesuai dengan rencanamu.

Sesuatu tersebut bisa membantumu lebih mengenali diri sendiri. Sesuatu yang bisa membantumu menciptakan motivasi baru, sesuatu yang bisa membantumu berinovasi, terlebih kepada passion, sesuatu yang bisa membantumu peka terhadap lingkungan sekitar, baik dari simpati maupun empatimu.

Kadang juga kita lupa, bahwa bicara sesuatu yang akan terjadi di hari esok dimulai dari hari ini, bicara sesuatu yang akan terjadi di bulan depan dimulai hari ini, dan bicara sesuatu yang akan terjadi di tahun depan dimulai hari ini. Minimal kita bisa tahu kemana arah tujuan kita, kenapa kita memilih tujuan itu, dan bagaimana caranya untuk mencapai tujuan itu.

Lanjut...

  • GUNAKANLAH KEBOSANAN ITU

Sebelum masuk ke poin kedua, saya mau bertanya dua hal. Btw 1. kapan terakhir kali kamu melakukan sesuatu yang bisa membahagiakanmu, minimal untuk keluarga atau sahabatmu. Sehari yang lalu kah ?, sebulan yang lalu kah ?, setahun yang lalu kah ?, atau mungkin baru aja membahagiakannya. Selanjutnya 2. kenapa kamu bisa merasa bosan ?, jika kamu sebenarnya bisa membagi kasih untuk mereka, kenapa tidak kamu lakukan lagi ?

Mungkin pertanyaan ini, akan membuatmu sedikit kembali ke masa lalu tentang kebahagiaan yang dirimu perbuat. Muncul pertanyaan sederhana, apakah kamu sudah merasa bosan dengan kegiatanmu sehingga kamu nggak ada motivasi untuk membahagiakan mereka dan dirimu sendiri ? atau mungkin kamu udah kehilangan cara, gimana caranya membahagiakan mereka.

Santai...

Yang kamu butuhkan adalah sebuah inovasi dan sedikit aksi

Ya sebenarnya kamu memang sedang terjebak dalam lingkaran kebosanan, bosan akan aktifitas yang gitu-gitu aja. Dan disini saya mengajak kamu untuk berinovasi, sedikit berkreasi terhadap aktifitasmu. Lihat disekitarmu, ada sesuatu yang belum pernah kamu coba kah ? atau sesuatu yang menurutmu itu baru, sesuatu yang bahkan baru terjadi dalam hidup ini, dan di masa pandemi ini. Coba deh lakuin, tentunya yang positif ya, jangan nge-prank kayak youtuber yang nggak bertanggung jawab itu hehehe. Karena pada dasarnya, manusia itu dituntut untuk selalu dinamis agar nggak tergerus sama pesatnya perkembangan zaman. Nah maksud dari dinamis itu adalah belajar.

Kok belajar ?

Ya karna belajar akan membawamu kepada sesuatu yang baru, sesuatu yang membuatmu mengenal dunia baru, merasakan hal-hal baru. Belajar itu nggak melulu dari sebuah buku, ruang kelas, dan sekolah. Ya kali ke sekolah, orang lagi pandemi gini. Paling-paling pake teknologi, hahaha.

Sebenarnya belajar itu bisa dimana aja, yang penting cukup untuk buka mindset-mu dan pikirkan, lalu pro aktif untuk selalu berinovasi. Kira-kira apa nih yang bisa kamu lakukan, jika kamu punya passion di bidang apapun, bisa tuh kamu membagikannya di platform-platform sosmed, kayak instagram, facebook, dan twitter. Atau mungkin bisa disalurin lewat tulisan ke platform yang ada, kayak blog dan lainnya. Apalagi sekarang banyak banget teknologi mewadahinya.

Intinya terus berinovasi dan lakukan sedikit aksi. InsyaAllah jadi dan bisa banyak rezeki. Aamiin. 

Ingat, sebenarnya kita juga butuh kebosanan. Bahkan menurut Bertand Rusell dalam bukunya yakni "The Conquest of Happiness", bahwa "Kita memang mendapat sedikit kebosanan, jika dibandingkan leluhur kita, tetapi kita lebih takut pada kebosanan. Kita menjadi tahu, dan percaya, bahwa kebosanan bukanlah bagian dari kodrat manusia, tetapi dapat dihindari dengan pengejaran yang cukup kuat."

Rusell seperti menyindir orang-orang di zaman sekarang yang menganggap kebosanan sebagai masalah yang menakutkan dan harus ditolak.

Tidak, ketakutan itu sebenarnya bukan lahir dari kebosanan, tetapi ketidaktahuan menjadikan kita lupa dengan sesuatu yang berkualitas. Selain itu, ngilangin kebosanan itu misi yang susah, suatu saat nanti pasti kita bakal ngerasain bosan lagi.

Bosan adalah tanda bahwa apa yang kita lakukan tidak bekerja lagi. Dia memperingatkan bahwa kita telah kehilangan ketertarikan tentang apa yang kita lakukan. Kita butuh pembaruan.

Sayangnya, kita masih memetingkan kuantitas yang sebenarnya hanya memberikan hasil positif dalam skala kecil (sadar atau tidak sadar) daripada kualitas yang memberikan hasil positif dalam skala yang lebih besar.

Kadang kita selalu lari dari kehidupan nyata dan berselancar ria di sosial media, sehingga kadang kita lupa bahwa ada banyak waktu yang telah kita lewati. Kita lupa akan evaluasi diri dan berinovasi, sehingga kita tanpa sadar telah terperangkap di lingkaran kemonotonnitas.

Kita ini pemimpin untuk diri sendiri. Kita berhak menentukan kemana arah tujuan kita dan kita berhak untuk memutuskan kemana harus melangkah. Tinggal keseriusan dan kesanggupan kita untuk melewati semua itu.

Kebosanan akan selalu datang. Kita harus peka dan serius menghadapinya, setelah itu semua selesai. Coba tanyakan satu pernyataan ini...

"Apakah yang sudah aku lakukan ini adalah hal yang benar-benar berarti ?"

Ya, segitu mungkin yang bisa saya bagi, mudah-mudahan bermanfaat ya. Oke...

Terima Kasih

DAFTAR PUSTAKA

  • BBC.com, "Kebosanan Justru Bisa Membuat Kita Kreatif" -Vivian Giang
  • BBC.com, "Do People Choose Pain Over Boredom" - Jonathan Web
  • Saputrawhy.com, "Berlian Dalam Jebakan Perasaan Bosan" - Saputra Wahyu
  • Stephen Covey, "The 7 Habiits of Highly Effective People - 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif", (Tangerang : Binarupa Aksara, 2010).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun