Mohon tunggu...
alfian hizbul
alfian hizbul Mohon Tunggu... Guru - guru

menyukai kegiatan yang berkaitan dengan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memperkuat Kesadaran Multikultural Pendidikan Melalui Kegiatan Wawasan Kebhinekaan Global

1 Januari 2025   13:30 Diperbarui: 1 Januari 2025   13:30 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan wawasan kebhinekaan global (WKG) 31 des 2024

Pada penghujung tahun 2024 setelah mahasiswa PPG pra jabatan menyelesaikan rangkaian kegiatan di semester pertama. Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan kegiatan Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) guna untuk memperkuat kesadaran multikultural dalam dunia pendidikan. kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30–31 Desember 2024 di Gedung PPG SPs UM A21, Peserta kegiatan berasal dari berbagai jurusan,salah satunya yaitu Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga (PJOK).

Wawasan Kebhinekaan Global dirancang untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya keberagaman dalam membangun harmoni sosial di Indonesia. Melalui berbagai aktivitas interaktif, peserta diajak mendalami nilai-nilai kebinekaan, menghargai perbedaan, dan memahami esensi toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

Diklat ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah perjalanan intelektual yang membangun kesadaran dan menggali potensi keberagaman sebagai aset berharga dalam dunia pendidikan yang semakin kompleks dan terkoneksi secara global. Kegiatan ini memberikan perspektif luas kepada calon guru tentang pentingnya keberagaman budaya dan pengaruh globalisasi dalam pendidikan.

suasana kondusif ketika penguatan tentang kebhinekaan global
suasana kondusif ketika penguatan tentang kebhinekaan global

Antusiasme mereka tampak jelas dari keaktifan selama mengikuti setiap sesi. Dengan semangat kebersamaan yang terjalin, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menanamkan wawasan kebinekaan, memperkuat harmoni sosial, dan mendukung terciptanya masyarakat yang inklusif. global, khususnya di lingkungan pendidikan, sebagai pondasi untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Berbagai topik penting yang dibahas dalam kegiatan WKG ini, yaitu; Dunia yang Berwarna, Indonesia yang Harmoni, Damai Dimulai dari Diri, Sekolahku Bhineka, dan Sekolahku yang Damai. Melalui diskusi dan aktivitas yang menyenangkan, peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya toleransi, kerjasama antarbudaya, serta membangun damai dari tingkat individu hingga institusi pendidikan.

foto bersama Prof. Dr. Siti Nurrochman, M.kes
foto bersama Prof. Dr. Siti Nurrochman, M.kes

Salah satu materi dalam kegiatan WKG adalah "Dunia yang Berwarna." Maksud dari dunia yang berwarna adalah keberagaman, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Keberagaman ini memberikan pelajaran berharga bahwa perbedaan selalu menjadi bagian dari kehidupan kita.

Menurut Prof. Nur, "Mengapa dunia ini harus berwarna? Karena dengan menjalani kehidupan yang berwarna, kita akan terus berkembang dan selalu ingin menjadi lebih baik. Selain itu, ketika dunia berwarna, kita tidak mudah merasa bosan. Bayangkan jika dunia ini tidak berwarna, segala sesuatu akan terasa monoton dan membatasi potensi kita untuk berkembang menjadi lebih baik," ujarnya.

Kegiatan bermain peran sebagai implementasi nyata menghadapi permasalahan di sekolah
Kegiatan bermain peran sebagai implementasi nyata menghadapi permasalahan di sekolah

Metode yang digunakan dalam WKG (wawasan kebhinekaan global) sangat interaktif, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta. Salah satu metode yang diterapkan adalah bermain peran.

Dalam metode ini, peserta dibagi ke dalam kelompok kecil, diberikan kasus tentang keberagaman di sekolah, dan diminta untuk mendiskusikan serta mensimulasikan solusi bersama kelompok mereka. “Metode ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana menghadapi situasi keberagaman di dunia pendidikan. Dengan begitu, peserta dapat memiliki pedoman untuk mencari solusi yang tepat,” ungkap Rama Kurniawan, S.Pd., M.Pd., salah satu dosen yang terlibat.

Selain itu, metode ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. “Dengan pendekatan yang menyenangkan, pembelajaran yang dirasa membosankan menjadi lebih menarik untuk diikuti,” tambah Sahal, mahasiswa PPG Prajabatan bidang PJOK.

Dengan mengikuti diklat ini, diharapkan para calon guru mampu mengajarkan nilai-nilai yang sama kepada murid-murid mereka di masa depan. “Melalui berbagai kegiatan dalam diklat, besar harapan agar peserta WKG dapat menyampaikan nilai-nilai ini kepada peserta didik saat mereka mengajar kelak,” ujar Dr. Alfan Ketua Program Studi PPG UM.

perubahan besar dimulai dari langkah kecil menuju keberagaman. 🌍✨

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun