Metode yang digunakan dalam WKG (wawasan kebhinekaan global) sangat interaktif, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta. Salah satu metode yang diterapkan adalah bermain peran.
Dalam metode ini, peserta dibagi ke dalam kelompok kecil, diberikan kasus tentang keberagaman di sekolah, dan diminta untuk mendiskusikan serta mensimulasikan solusi bersama kelompok mereka. “Metode ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana menghadapi situasi keberagaman di dunia pendidikan. Dengan begitu, peserta dapat memiliki pedoman untuk mencari solusi yang tepat,” ungkap Rama Kurniawan, S.Pd., M.Pd., salah satu dosen yang terlibat.
Selain itu, metode ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. “Dengan pendekatan yang menyenangkan, pembelajaran yang dirasa membosankan menjadi lebih menarik untuk diikuti,” tambah Sahal, mahasiswa PPG Prajabatan bidang PJOK.
Dengan mengikuti diklat ini, diharapkan para calon guru mampu mengajarkan nilai-nilai yang sama kepada murid-murid mereka di masa depan. “Melalui berbagai kegiatan dalam diklat, besar harapan agar peserta WKG dapat menyampaikan nilai-nilai ini kepada peserta didik saat mereka mengajar kelak,” ujar Dr. Alfan Ketua Program Studi PPG UM.
perubahan besar dimulai dari langkah kecil menuju keberagaman. 🌍✨
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H