Mohon tunggu...
Alfian Helmi
Alfian Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sedang nyantren di Hokkaido University, Jepang. Cinta Indonesia :-)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Pangan Indonesia: Renungan Hari Pangan Dunia

16 Oktober 2011   22:30 Diperbarui: 11 Agustus 2016   04:24 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, industrialisasi pangan juga harus dilaksanakan dengan pembangunan kelembagaan petani/nelayan. Dengan jumlah petani dan nelayan yang relatif banyak, pengembangan kelembagaan petani/nelayan juga akan menjadi potensi untuk pembangunan industri pangan yang sangat besar. Untuk itu, perlu dukungan peningkatan efektivitas sistem kelembagaan penelitian dan inovasi teknologi guna mengembangkan potensi ini. Deregulasi kebijakan juga tak kalah penting untuk dilakukan di negeri kita. Mengingat banyak sekali tumpang tindih kebijakan satu sama lain. Selain itu, spirit untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut juga berbeda-beda. Beberapa kebijakan sangat mempermudah masuknya perusahaan besar yang mengalahkan pertanian/perikanan rakyat. Malalui cara ini industrialisasi pangan diharapkan berjalan dengan semangat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Mahasiswa aktif pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – IPB


Kedaulatan pangan adalah hak setiap bangsa/masyarakat untuk menetapkan pangan dan sistem pertanian bagi dirinya sendiri tanpa menjadikannya sebagai subjek berbagai kekuatan pasar internasional.


Produksi padi, jagung, kedele, dan gula, masing-masing meningkat rata-rata 2,8 persen, 10,4 persen, 3,6 persen, dan 4,4 persen per tahun. Pada tahun 2009, produksi padi mencapai 64,3 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung sekitar 17,0 juta ton, dan kedele sebesar 924,5 ribu ton. Produksi pangan sumber protein hewani juga meningkat, yaitu daging 2,2 persen per tahun, telur 7,5 persen per tahun, dan susu 1,4 persen per tahun. Produksi perikanan sebagai sumber protein hewani lainnya dalam kurun waktu tersebut juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang mencapai rata-rata 8,24 persen per tahun (RPJMN, 2009).


Gunawan Wiradi. Metode Studi Agraria, Karya Terpilih Gunawan Wiradi.2009


Meskipun pengertian agraria tidak sebatas tanah, akan tetapi tanah itulah yang mewadahi semuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun