Naaah berdasarkan pernyataan itulah kami bertiga pun berdiskusi kembali kepada bang Ryan terkait kondisi tersebut. Beruntung sebagian besar anggota pendakian ini banyak yang sudah tidak asing dengan puncak dan cuaca gunung dalam artian sudah sering melakukan pendakian gunung maka semua berbesar hati untuk tidak ke puncak, melihat kondisi dan cuaca yang tidak mendukung. Kami pun menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit untuk berfoto dengan plang top Jabar di Pos 5 hihihihi tak apalah puncak tak kemana, setelah berfoto kami bergegas pulang dengan kabut dan angin yang semakin kencang, baru saja persiapan turun tiba-tiba hujan dan angin kencang langsung mengguyur kamiiiiiiii. Dalam hati saya, bijak keputusan yang kami ambil semuanya, sekiranya tadi kami melakukan pendakian ke puncak dengan estimasi 1 jam, 30 menit awal kami sudah bertemu dengan hujan badai dan TEMBOK PUTIH Ciremai wkwkwk terimakasih teman-teman.Â
Kami pun turun dengan kondisi hujan badai sampai pos 3, dalam perjalanan turun sembari bercerita dengan anggota yang lain, kami menemukan fakta bahwa dampak dari hujan badai yang kami alami ini dikarenakan salah satu teman kami yang tidak izin ke orang tua untuk melakukan pendakian, dia 'kabur' dari rumah, bahkan dia berasal dari Lampung dan pergi ke Jabar tanpa sepengetahuan orang tuanyaaaaaa, kami pun menamakannya Perempuan Jahanam dari tanah Anarki wkwkwkwk. Namanya Keni si perempuan jahanam wkwkw
Kami pun sampai di pos simaksi dengan selamat tanpa kekurangan satu apapun, makan enak dan pulang dengan sukacita. Terimakasih Pendaki Suka Tek Tok, Bang Ryan, Kanza dan Tria sebagai Crew yang bertugas, nanti Remedial bareng-bareng yaaa wkkw
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H