1. Waktunya lebih fleksibel bisa dipakai kapanpun mengingat kesibukan saya.
2. Tidak terikat dengan cuaca, hujan panas tetap bisa berolahraga.
3. Gerakannya lebih konsisten daripada gowes sehingga kalori yang dibakar cukup banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat. Seperti tertera dalam flyer, "Hanya 20 menit (bersepeda statis) setara olahraga 1 jam".Â
Ini mirip dengan kutipan artikel kompas.com bahwa latihan intens berupa bersepeda secepat mungkin selama 1 menit, atau berlari secepat mungkin selama 1 menit saja, dapat memberikan manfaat layaknya 45 menit berolahraga ringan. (Judul artikel: Hanya 10 menit, tapi manfaatnya sama dengan olahraga 45 menit)
Akhirnya saya pun membeli sepeda statis secara daring lebih dari 3 bulan yang lalu. Selama lebih dari 3 bulan itu pula saya tidak pernah melewatkan satu hari pun untuk berolahraga kecuali jika sedang keluar kota.Â
Sajian musik melalui headset menemani saya mengayuh sepeda. Itu menyenangkan. Saya pikir keasyikan inilah yang kemudian membantu saya untuk konsisten.
Tahukah kamu berapa kilo berat badan saya turun? 11 kilo dalam 3 bulan. No diet. Hanya mengayuh sepeda statis 35-45 menit setiap harinya. Makan pun saya normal 3 kali sehari dengan porsi yang tidak berubah dari sebelumnya. Dan dalam tiga bulan itu tidak sekalipun badan saya drop sekalipun hanya masuk angin. So, jelaslah bahwa berat badan saya turun bukan karena sakit.
Saya sendiri tidak mengira penurunannya bisa secepat itu. Awal-awal pada bulan pertama seolah tidak ada hasilnya. Malah berat badan kadang naik. Tetapi bulan kedua dan ketiga barulah terasa penurunan yang menurut saya cukup cepat.
Tetapi intinya bukan pada penurunan berat badan. Melainkan bahwa saya senang karena dengan berolahraga itu saya jadi sehat. Sehat itulah yang utama. Penurunan berat badan serta bentuk tubuh yang ideal itu hanyalah bonus karena secara otomatis menjadi efek dominonya
Lalu apa saja dampaknya?
Selain berat badan turun menjadi ideal, tes asam urat dan gula darah pun normal. Saya merasa tubuh saya lebih bugar, tidak gampang loyo. Konsentrasi meningkat. Tak pernah lagi saya merasakan kram pada kaki dan nyeri pinggang. Demi kesehatan. Itulah yang utama dan terutama alasan saya berolahraga. Bukan demi membentuk tubuh.Â
Saya rasa ketika sudah menginjak usia 30 ke atas, orang sudah harus mulai memperhatikan kesehatannya. Karena kita merasa muda, merasa kuat dan bertenaga sehingga kita mungkin tidak menyadari bahwa ternyata fisik sudah mulai melemah bila tidak diimbangi dengan aktivitas yang produktif.
Maka dari itu saya ingin membagikan sedikit tip untuk meningkatkan motivasi dan konsistensi untuk berolahraga.