Bagaimana mengajarkan anak menerima kekalahan?
1. Mari ajarkan semangat sportivitas
Sportivitas adalah mengakui kemenangan lawan. Sportivitas menjunjung tinggi persahabatan. Sehingga pertandingan tidak akan membuatnya tercerai-berai, saling mencemooh, dan ujung-ujungnya menimbulkan pertikaian.
2. Mari berikan apresiasi kepada anak
Orang tua merupakan motivator utama anak. Orang tua juga merupakan teladan bagi anak. Apa yang dikatakan dan dilakukan oleh orang tua mempengaruhi pandangan anaknya. Sehingga jangan menyurutkan semangat anak dengan memarahi ketika ia gagal.Â
Sebaliknya mari berikan apresiasi karena anak sudah berusaha. Harapannya dengan apresiasi tersebut akan membangkitkan motivasi anak untuk berusaha lebih keras ke depannya.
3. Ceritakan contoh-contoh bentuk sportivitas
Ada banyak contoh-contoh sportivitas yang dapat digunakan untuk menginspirasi anak, baik melalui media internet maupun hal-hal kecil di sekitar kita.Â
Saya berpikir anak-anak akan lebih mudah diajarkan dengan contoh-contoh penerapan praktis. Hal-hal yang terlalu teoritis tidak terlalu menarik bagi anak-anak.
4. Memberikan pemahaman tentang arti kekalahan
Kekalahan rawan akan menimbulkan rasa inferior pada anak. Anak mungkin akan merasa rendah diri sehingga tidak percaya pada kemampuannya sendiri. Ini akan sangat mempengaruhi mentalitas sang anak.Â