Sedangkan harapmu itu seperti tong kosong yang sebentar lagi hanyut
Sudah kubilang untuk melepaskan sayang
Tapi sekali lagi kau menolak
Sementara ia yang kau rindu tak peduli apa kau masih ada atau sudah tergilas masa
Kali ini sudah waktunya aku jujur , gejolak rasa terlalu sulit untuk dipendam, membuatku menderita terlalu lama
Kau terhenyak, mengapa baru sekarang kau ucap, katamu sendu
Aku takkan pernah bersamamu, lanjutmu lirih
Air mata mulai turun membasahi pipimu yang ayu
Sejurus kemudian kau diam, aku membeku
Menit-menit berjalan pelan, tapi kita tak saling berkata
Pelan kudengar kau menghela nafas panjang..., "Sesosok bayi ada disini, ditubuhku"