Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Anthony Ginting Calon Kuat Peraih Medali Emas Olimpiade 2024

7 Agustus 2021   08:04 Diperbarui: 7 Agustus 2021   08:21 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Gambar: dok NOC Indonesia via kompas.com

Anthony Sinisuka Ginting, pebulutangkis tunggal putra terbaik tanah air berhasil merebut medali perunggu dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Prestasi yang tentu saja membanggakan hingga layak mendapat apresiasi. Keberhasilan pria asal Cimahi itu membuatnya menjadi calon kuat perebut medali emas di gelaran Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Lho kok bisa? Bisa dong ferguso! 

Saya bukanlah peramal. Anda jangan tanya masa depan pada saya karena saya tidak tahu. Ini mungkin sekedar otak-atik gathuk. Tapi dari otak-atik itu kadang-kadang jadi kenyataan.

Bagaimana saya dapat mengatakan bahwa Ginting calon kuat juara Olimpiade 2024? Mari simak.

Juara Olimpiade 2020, Viktor Axelsen adalah peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016.

Viktor Axelsen dalam podium juara Olimpiade Tokyo. Gambar: detik.com
Viktor Axelsen dalam podium juara Olimpiade Tokyo. Gambar: detik.com

Pebulutangkis tunggal putra Denmark Viktor Axelsen meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan Chen Long di partai puncak. Dalam gelaran Olimpiade sebelumnya ia merupakan peraih medali perunggu pada event Olimpiade Rio 2016. Kala itu, usai kalah dari Chen Long di babak semifinal, Axelsen berhasil mengalahkan Lin Dan di babak perebutan medali perunggu. Maka ia pun berhak atas medali perunggu.

Juara Olimpiade Rio 2016, Chen Long adalah peraih medali perunggu Olimpiade London 2012

Chen Long (Tengah) dalam podium juara Olimpiade Rio 2016. Gambar: bolasport.com
Chen Long (Tengah) dalam podium juara Olimpiade Rio 2016. Gambar: bolasport.com

Chen Long merupakan peraih medali emas tunggal putra dalam edisi Olimpiade 2016 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil. Di final, ia mengalahkan jagoan Malaysia, Lee Chong Wei. Sama seperti Viktor Axelsen, uniknya dia juga meraih perunggu di edisi olimpiade sebelumnya. Pada Olimpiade London 2012, ia meraih medali perunggu usai mengalahkan tunggal putra Korea Selatan, Lee Hyun il. Kala itu emas direbut oleh Lin Dan.

Sudah tahu bukan apa yang menarik? Ya, di sektor tunggal putra, dalam edisi dua olimpiade terakhir, emas direbut oleh pebulutangkis yang meraih medali perunggu di gelaran olimpiade sebelumnya.

Menariknya lagi baik Chen Long maupun Viktor Axelsen meraih podium tertinggi Olimpiade dalam keikutsertaan mereka yang kedua kalinya. Seperti halnya Ginting yang akan ikut serta Olimpiade yang kedua kalinya di Olimpiade Paris 2024 mendatang. Kita patut menduga bahwa pada Olimpiade keduanya, Chen Long dan Axelsen terlecut untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Semoga inipun terjadi pada Ginting.

Nah, dengan demikian pada Olimpiade 2024 yang akan diselenggarakan di Paris nanti sah-sah saja kan kalau saya mengatakan giliran Anthony Sinisuka Ginting yang seharusnya berjaya. Itu kalau ritual Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Rio 2016 kembali terulang. 

Sanggupkah Ginting? Saya hakul yakin dia akan menjawab, "Siap gan!". 

Ada fakta unik lainnya. Sama seperti Chen Long dan Viktor Axelsen, pada 2024 nanti Ginting akan memasuki usia emasnya di umur 28 tahun. Sekedar info, Chen Long meraih medali emas di Olimpiade Rio pada usia ke-27 tahun. Sementara Viktor Axelsen meraih medali emas Olimpiade Tokyo di usia yang sama dengan Chen Long, 27 tahun.

Saat ini secara skill, Ginting juga bukan pebulutangkis sembarangan. Ia merupakan kuda hitam sehitam-hitamnya. Ia pernah mengalahkan pebulutangkis-pebulutangkis top dunia. Chen Long dan Viktor Axelsen pernah ia kalahkan. Bahkan secara head to head dengan keduanya, Ginting sebenarnya tidak kalah. Lalu juara dunia asal Jepang, Kento Momota juga pernah ia kalahkan. Nama-nama besar lain seperti Anders Antonsen (Denmark), Chou Tien Chen (Taiwan), dan Lee Zii Jia (Malaysia) juga pernah ia kalahkan.

Secara prestasi, Ginting juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Beberapa gelar turnamen prestisius berhasil diraihnya. Antara lain Daihatsu Indonesia Master 2018 & 2020, China Open 2018, Korea Open 2017. Juara dunia dua kali, Kento Momota sampai pernah berujar bahwa Ginting merupakan lawan yang tersulit bagi dirinya.

So, sekarang tinggal bergantung pada Anthony Ginting. Bagaimana ia akan berjuang meraih emas pada olimpiade Paris 2024 mendatang. Masih ada waktu tiga tahun dari sekarang untuk mempersiapkan diri. Debutnya pada olimpiade kemarin sudah membuahkan medali perunggu. Semoga olimpiade keduanya berbuah emas.

Semangat Ginting, Maju terus bulutangkis Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun