Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dear Pemerintah, Masih Banyak Pekerja yang Menolak Vaksin Gotong Royong

21 Mei 2021   11:04 Diperbarui: 21 Mei 2021   11:15 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kemarin saya nanya HRD, ini data kesehatan buat apa pak?"

"Oh itu cuman untuk data BPJS kesehatan. Emang kenapa?" jawab staf HRD

"Soalnya kalau buat vaksin saya nggak mau"

Rekan tersebut melanjutkan lagi. Kalau perusahaan maksa, dia juga bakal melawan.

Cerita diatas hanya sebuah potret kecil dari gambaran besar tanggapan penerimaan vaksin dikalangan pekerja swasta. Tidak sedikit orang yang menolak vaksin. Rekan saya dalam cerita tadi memang sudah seperti antipati (acuh tak acuh) terhadap kabar adanya covid-19. Kasarnya, ia beranggapan bahwa covid-19 itu tidak ada. Hanya akal-akalan pemerintah. Pelarangan mudik dan seluruh kebijakan terkait pengendalian covid-19 hanya dipandang sebagai dosa besar pemerintah. Yang beranggapan seperti itu tidak sedikit. Tidak bisa hanya dihitung jari.

Mau bagaimana lagi, di negara demokrasi ini memang semua bebas menyuarakan pendapat. Perbedaan pendapat dan pandangan merupakan hal yang wajar. Apalagi covid-19 memang hal yang baru. Saya sudah semampu saya untuk memberikan pengertian mengenai bahayanya covid-19. Namun saya juga tidak bisa memaksakan pandangan saya itu diterima oleh orang lain. Jadilah kami beriringan, baik kami yang menolak vaksin maupun menerima vaksin, kami tetap berkawan baik. Meskipun tetap pada pendirian masing-masing.

Maka sedikit saran bagi pemerintah, harus ada treatment (perlakuan) khusus dalam rangka sosialisasi pelaksanaan vaksinasi. Perlu juga menggunakan cara yang tidak biasa dalam mensosialisasikan vaksin bagi masyarakat. Khususnya vaksin gotong royong. Untuk sekarang ini, saya lihat malah sama sekali belum ada sosialisasi terkait vaksinasi gotong royong dikalangan pekerja. Untuk sekedar mekanismenya saja, saya sebagai pegawai swasta juga belum paham. Saya rasa perlu disosialisasikan mengenai pentingnya vaksin khususnya bagi pekerja industri. Baik itu untuk kesehatan maupun juga untuk perbaikan ekonomi. Apalagi vaksin gotong royong itu berbayar. Perusahaan harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk mendaftarkan karyawannya. Jangan sampai itu mubazir. Beberapa perusahaan kemudian jadi wait and see karena tidak semua karyawan mau divaksin. Bisa jadi alasan inilah yang membuat pengusaha enggan mendaftar. 

Rasanya hingga saat ini tidak ada jalan lain untuk terbebas dari pandemi selain dengan vaksin. Untuk itu sebagai warga negara, saya berharap program vaksinasi berjalan lancar. Indonesia dapat segera pulih.

Sekian.

Bacaan : satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun