Franz Magnis Suseno menguraikan bahwa moralitas adalah keseluruhan norma-norma, nilai-nilai dan sikap seseorang atau sebuah masyarakat. Menurutnya, moralitas adalah sikap hati yang terungkap dalam perbuatan lahiriah (mengingat bahwa tindakan merupakan ungkapan sepenuhnya dari hati). Moralitas terdapat apabila orang mengambil sikap yang baik karena ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya dan bukan mencari keuntungan. Moralitas sebagai sikap dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih. Maka moralitas itu berkaitan erat dengan empati.
Meminjam pengertian dari Hodges, S.D dan Klein, K.J , Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan seseorang untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
Dari kedua definisi diatas, tindakan penjarahan muatan truk yang mengalami kecelakaan merupakan potret realita rendahnya kualitas moralitas masyarakat serta betapa miskinnya empati yang dimiliki. Orang secara sadar melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Bukannya menolong, malah mengambil keuntungan. Tidak ada emosi untuk merasakan penderitaan orang lain.
Semoga kejadian ini menjadi refleksi. Manusia itu diciptakan untuk saling tolong-menolong. Manusia diajarkan untuk memiliki empati. Mengabaikan nilai-nilai moral sama saja mencederai hakikat hidup manusia. Semoga kita senantiasa diberikan kepedulian serta kasih kepada sesama.
Sumber:
tribunnewswiki.com,
Kompas
Studiilmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H