Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Viral Penjarahan Muatan Kendaraan Kecelakaan, Potret Rendahnya Moralitas dan Empati

24 Januari 2021   07:25 Diperbarui: 24 Januari 2021   07:58 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga terlihat memunguti muatan truk yang terguling. Gambar: instagram @explorekabkaranganyar yang diolah tribunnews.com

Saat ini sedang viral video penjarahan muatan truk yang terguling di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kejadian ini dibagikan oleh akun Instagram @explorekabkaranganyar. Truk pengangkut minuman isotonik tersebut mengalami kecelakaan pada Jumat pagi (22/01/2021). 

Kecelakaan terjadi akibat truk mengalami rem blong. Akibatnya supir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan. Apalagi Tawangmangu merupakan daerah dengan kontur dataran tinggi bagian yang terletak di lereng Gunung Lawu. 

Medan yang naik turun membuat truk semakin sulit mengendalikan jalannya dan terguling di depan rumah makan legender Tawangmangu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sang sopir hanya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan penanganan medis.

Kondisi truk yang mengalami kecelakaan. Gambar: tangkapan layar dari akun Instagram@explorekabkaranganyar
Kondisi truk yang mengalami kecelakaan. Gambar: tangkapan layar dari akun Instagram@explorekabkaranganyar

Truk berwarna hijau tersebut terlihat terguling dan menabrak pembatas jalan. Sedangkan kondisi muatan nampak berceceran di jalan raya. Dari gambar yang dibagikan oleh akun @explorekabkaranganyar terlihat warga begitu antusias mengambil boks-boks kardus yang berisi minuman isotonik. Pengambilan itu tentu saja tidak atas seijin pemiliknya. Ini penjarahan.

Dalam keterangan terpisah, Kapolsek Tawangmangu Iptu Ismugiyanto mengatakan bahwa kepolisian sudah mengingatkan pada masyarakat agar tidak mengambil barang muatan yang berceceran di jalan raya. Namun pesan itu tidak diindahkan. Warga tetap saja mengambil minuman dalam boks-boks besar. Tak hanya anak-anak, para orang tua pun tampak ikut memunguti muatan.

Peristiwa penjarahan bukan sekali ini saja terjadi di Indonesia. Ini menandakan moralitas masyarakat kita masih lemah dan cenderung mati secara nurani. Bagaimana tidak, mengambil milik orang lain yang jelas-jelas mengalami musibah. Orang-orang sudah mengalami sesat pikir. Tak peduli apakah ada korban, tak peduli berapa kerugian korban. 

Peristiwa kecelakaan seolah dijadikan ajang pembagian produk massal secara gratis. Orang-orang seperti mendapatkan aji mumpung. Lihat saja, beberapa sengaja membawa sepeda motor untuk mengambil muatan minuman isotonik. Kitapun tidak tahu, apakah hanya mengambil sekali atau sempat bolak-balik mengambil boks minuman.

Peristiwa demikian membuat kita mengelus dada. Mengapa masih saja terjadi. Apakah karena pendidikan yang rendah? Menurut saya tidak. Karena berperilaku sesuai norma itu tak perlu pendidikan yang tinggi. Cukup tunduk pada budaya masyarakat setempat. Kebetulan Tawangmangu bukan tempat asing bagi saya. Karena saya tumbuh besar di Karanganyar. 

Memang banyak orang tua yang tidak mengenyam pendidikan formal yang tinggi. Namun sopan santun itu terbentuk dari budaya Jawa yang kental. Sedangkan perbuatan penjarahan sama sekali tidak mencerminkan kebudayaan Jawa yang mengajarkan unggah-ungguh serta tatanan nilai kesantunan yang tinggi. Ini lebih kepada moralitas pribadi.

Definisi Moralitas dan Empati

Franz Magnis Suseno menguraikan bahwa moralitas adalah keseluruhan norma-norma, nilai-nilai dan sikap seseorang atau sebuah masyarakat. Menurutnya, moralitas adalah sikap hati yang terungkap dalam perbuatan lahiriah (mengingat bahwa tindakan merupakan ungkapan sepenuhnya dari hati). Moralitas terdapat apabila orang mengambil sikap yang baik karena ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya dan bukan mencari keuntungan. Moralitas sebagai sikap dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih. Maka moralitas itu berkaitan erat dengan empati.

Meminjam pengertian dari Hodges, S.D dan Klein, K.J , Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan seseorang untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.

Dari kedua definisi diatas, tindakan penjarahan muatan truk yang mengalami kecelakaan merupakan potret realita rendahnya kualitas moralitas masyarakat serta betapa miskinnya empati yang dimiliki. Orang secara sadar melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Bukannya menolong, malah mengambil keuntungan. Tidak ada emosi untuk merasakan penderitaan orang lain.

Semoga kejadian ini menjadi refleksi. Manusia itu diciptakan untuk saling tolong-menolong. Manusia diajarkan untuk memiliki empati. Mengabaikan nilai-nilai moral sama saja mencederai hakikat hidup manusia. Semoga kita senantiasa diberikan kepedulian serta kasih kepada sesama.

Sumber:
tribunnewswiki.com,
Kompas
Studiilmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun