Memang segala sesuatunya menjadi sulit akibat pandemi yang melanda negeri ini. Semuanya merasakan dampak. Saya pribadi adalah orang yang terdampak. Selain pemotongan gaji selama 2 bulan, juga saya menyaksikan sendiri diperusahaan tempat saya bekerja bagaimana produksi menjadi sepi bahkan cenderung kosong pada sekitar bulan Juli-Agustus kemarin. Ini merupakan kondisi terburuk yang pernah dialami semenjak sejarah berdirinya perusahaan. Kebetulan perusahaan ini adalah perusahaan yang tergolong cukup loyal kepada pegawai. Kesejahteraan pegawai cukup diperhatikan oleh perusahaan. Namun pandemi mengacaukan segalanya. Kami semua harus prihatin.
Oleh karena itu mari bijaksana menghadapi situasi sulit ditengah pandemi. Memang situasinya berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Tidak bisa dipukul rata. Namun sebagian besar perusahaan memang mengalami kesulitan. Apalagi mereka yang bergerak dibidang travel, perhotelan, pariwisata, dan retail. Bila dipaksakan kenaikan gaji seperti tahun-tahun sebelumnya akan menyedot kas yang tidak sedikit. Apalagi kondisi perusahaan masih geloyoran belum stabil. Takkan ada pilihan lain selain PHK atau gulung tikar. Sepertinya inilah ujian kesabaran kita sebagai pegawai. Semoga pandemi tidak membuat etos kerja yang kita miliki menurun. Kita harus bangkit dan bergotong-royong untuk memperbaiki kondisi sekarang.
Jadi, kalau tidak naik jangan loyo ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H