Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Konsistensi Sulit Dicapai, 5 Faktor Ini Bisa Jadi Penyebabnya

27 Oktober 2020   12:03 Diperbarui: 28 Mei 2021   09:04 3848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagal sudah angan-angan membentuk badan. Bukankah diet dan menjaga pola makan itu sebetulnya untuk menjaga kesehatan? Contoh lain dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menyepelekan hal-hal kecil
Perkara-perkara besar selalu dimulai dari hal-hal kecil. Konsistensi pada perkara-perkara kecil akan membawa kita kepada perkara yang lebih besar. Jangan lupa bahwa sukses selalu berawal dari hal sederhana.

Baca juga: Tips Bisa Konsisten Makan Sehat dan Berat Badan Stabil selama Ramadan

5. Progres tidak sesuai yang diharapkan (kurang sabar)
Orang mungkin ingin terlalu cepat mendapatkan hasil. Baru belajar akting sebentar sudah ingin jadi aktor terkenal. Ketika kenyataannya ia belum terkenal, ia merasa kecewa lalu menurun usahanya. Kadang-kadang dalam hidup orang sering tidak sabar. Padahal semuanya butuh proses. Dan proses itu sendiri sama pentingnya dengan hasil akhir.

Menjadi konsisten adalah hal yang penting ketika seseorang mempunyai mimpi. Tidak ada orang yang tidak bermimpi. Orang harus bermimpi untuk menjaga asa. 

Mimpi hanya bisa diraih dengan usaha dan pembelajaran yang tidak mengenal lelah. Semoga kita selalu dimampukan untuk menjaga konsistensi dalam meraih mimpi.

Semoga bermanfaat.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun