Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Tak Ada yang Bisa Memenangkan Perang Tanpa Pernah Bertempur dengan Luka"

11 Oktober 2020   09:29 Diperbarui: 14 Oktober 2020   13:17 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kali kami dalam satu kelompok PA mengambil waktu khusus untuk sesi tinggal bersama supaya kami bisa sharing dan menguatkan satu sama lain.

Hal-hal yang dilakukan untuk penyembuhan luka batin

Secara garis besar, ada beberapa hal yang kami lakukan untuk Thomas dalam rangka menyembuhkan luka batinnya.

Tetapi sebelum itu, saya mengajaknya untuk menyadari bahwa ia sedang terluka. Ia menyimpan kepahitan dalam dirinya yang harus disembuhkan. Kadang-kadang orang tidak merasa bahwa dirinya sedang terluka.

1. Mendengar. Thomas adalah tipe orang yang tidak suka menceritakan masalah pribadinya kepada banyak orang. Ketika sudah mau bercerita, artinya ia sudah percaya. Momentum ini tidak boleh dilewatkan oleh si penolong. Ada beberapa sesi dimana saya hanya mendengarkan saja.

2. Tidak menghakimi. Walaupun apa yang ia lakukan dengan membenci keluarganya itu keliru, saya tidak mengatakan kepadanya bahwa ia salah. Saya membiarkannya menceritakan apapun agar ia nyaman.

3. Mendampinginya secara konsisten. Bersyukurnya saat itu saya masih punya banyak waktu sehingga beberapa kali saya menghabiskan waktu dengannya secara intens. Berharap ia melihat hidup saya secara langsung. Karena saya pernah diajarkan bahwa kesaksian hidup itulah yang paling efektif untuk menolong orang lain. Karena ketika mengajar, mulut bisa berbohong. Tetapi tindakan menguatkan apa yang sudah kita ajarkan.

4. Mengajarkannya untuk mengampuni diri sendiri dan keluarga. Mengampuni itu adalah hal yang sangat sulit. Tetapi inilah dasarnya untuk kita bisa sembuh dan mengasihi orang lain. Saya membiarkannya untuk berdiam diri dan merasakan amarah serta luka yang mendalam yang ia rasakan selama ini.

Selain itu, saya mengajaknya ke pelayanan pemuda. Saya membiarkannya untuk menyaksikan permasalahan kehidupan teman-teman yang lain supaya ia tidak merasa sendiri. Agar matanya terbuka, bahwa ada orang lain juga yang memiliki luka batin yang sama. Namun dengan persoalan yang variatif.

5. Setelah mengampuni, menerima diri sendiri dan keluarga. Tidak ada orang yang sempurna. Saya mengajaknya untuk melihat kesaksian hidup orang lain juga. 

Terkadang orang memang harus jatuh supaya ia kemudian bangkit dan menjadi pribadi yang tangguh. Tak ada orang yang memenangkan perang tanpa pernah bertempur dengan luka dan air mata. Orang yang paling efektif untuk menolong orang lain yang sedang jatuh adalah orang yang pernah merasakan berada dititik yang sama. 

Saya memotivasinya untuk sembuh agar suatu saat iapun bisa menolong orang lain dengan masalah yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun