Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Sampai Tertipu, Kenali 6 Ciri Lowongan Kerja Palsu

5 Oktober 2020   08:23 Diperbarui: 10 Oktober 2020   15:27 2096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan itu bekerja sama dengan salah satu situs penyedia lowongan kerja ternama untuk memasang iklan lowongan bila dibutuhkan.Suatu kali iklan lowongan perusahaannya di-hack oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Oknum tersebut menggunakan akun perusahaannya untuk memasang iklan lowongan kerja dan melakukan penipuan. Korban diminta mentransfer sejumlah uang dan dijanjikan akan segera mulai bekerja. 

Beberapa korban lalu menelepon ke kantor istri. Sialnya, para korban tersebut sudah terlanjur mentransfer sejumlah uang karena memang sedang menganggur dan sangat membutuhkan pekerjaan. 

Ketika mereka ditanya mengapa menurut saja, jawabnya karena ketika penipu menelepon terkesan sangat meyakinkan. Malang sekali karena uangnya tak dapat kembali.

Pernahkah Anda menemukan iklan semacam ini? Mungkin saking sudah sangat butuh pekerjaan, orang cenderung mengabaikan kemungkinan penipuan. 

Padahal disadari atau tidak, penipuan lowongan kerja itu banyak di sekitar kita. Berkaca dari dua pengalaman di atas, saya ingin membagikan ciri-ciri penipuan iklan lowongan kerja.

1. Memberikan iming-iming gaji dan fasilitas yang tak masuk akal
Semakin tinggi posisi yang dilamar, tentu semakin tinggi juga gajinya. Gaji untuk posisi level tertentu itu ditentukan dengan mekanisme "nego", artinya Anda akan langsung bernegoisasi dengan pemangku kebijakan dalam perusahaan tersebut. Begitu pula fasilitas-fasilitas lain seperti kendaraan dinas, perumahan, asuransi, dan lain-lain. 

Oleh karenanya bila dalam iklan dicantumkan gaji, itu kemungkinan adalah penipuan. Maksimal perusahaan hanya akan menampilkan kisaran gaji. Semisal disebutkan kisaran gaji sekitar 10-20 juta. Kalau dalam iklan sudah menyebutkan: gaji pokok sekian, tunjangan ini itu sekian, sudahlah abaikan saja.

2. Menggunakan alamat email tidak berbayar seperti gmail
Biasanya perusahaan menggunakan domain email berbayar sesuai dengan nama perusahaan tersebut. Saya berikan ilustrasi semisal ada perusahaan bernama PT Berdikari. 

Maka biasanya contoh emailnya sales@berdikari.com. Contoh lagi, PT ABC. Maka emailnya kemudian hrd@abc.com. Apabila menggunakan domain gratis seperti gmail, perusahaan itu wajib dipertanyakan.

3. Website tidak jelas
Dengan kecanggihan teknologi seperti sekarang, semua perusahaan cenderung memiliki website sendiri. Website ini juga berguna untuk sarana pemasaran produk dan informasi-informasi penting seperti rekrutmen pegawai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun