Contohnya seperti batu bata, keramik, pasir, cat, semen, besi cor, dan sebagainya. Setelah mengerti, Anda juga bisa memperkirakan kebutuhan sesuai dengan perencanaan renovasi yang diinginkan.Â
Misalnya Anda ingin membuat kolam, Anda bisa memperkirakan apa saja material yang diperlukan dan berapa banyak kebutuhannya. Bila memang belum mengerti, ada banyak referensi di google maupun youtube yang bisa Anda pakai.Â
Berapa luas yang akan direnovasi sehingga kita bisa memperkirakan berapa habisnya material yang diperlukan. Dengan mengerti harga dan bisa memperkirakan kebutuhan, maka Anda tidak akan bisa dibohongi oleh pemborong. Karena saya sering menemui hitungan pemborong yang jauh lebih tinggi dari bujet.
2. Tetapkan Bujet.
Anda harus membuat perencaan bujet. Karena dalam renovasi, pasti ada saja kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga. Ini yang sering kurang diperhatikan hingga menguras dompet. Akhirnya berhenti ditengah jalan karena kehabisan dana. Nah, menetapkan bujet itu penting supaya jangan sampai over terlalu banyak.
3. Jangan Hanya Bernegoisasi dengan Satu Pemborong.
Bila baru pertama ingin merenovasi rumah, sebaiknya jangan hanya bernegoisasi hanya dengan satu pemborong saja. Coba cari referensi pemborong yang lain. Beda pemborong, pasti beda hitungan, beda pula spesifikasi material yang dipakai.Â
Sampai sekarang pun bila saya hendak merenovasi rumah, saya akan mengundang 3-4 pemborong untuk datang bernegoisasi. Tujuannya untuk mendapatkan perhitungan yang paling ekonomis.
4. Tetapkan Spesifikasi Material yang Anda Inginkan.
Misalnya Anda ingin membuat kanopi rumah. Tetapkan spesifikasi kanopinya. Apakah dengan spandek, kaca, alderon,atau galvalum. Ini semua berkaitan dengan kenyamanan, estetika, dan tentu saja harga. Jangan sampai pemborong memberi Anda material apa adanya yang penting murah dan semata-mata menguntungkan bagi mereka.
5. Lebih Ekonomis, Pakai Borongan Tenaga Saja.