Kehilangan uang dua puluh atau lima puluh ribu mungkin masih bisa diterima ya. Sedih iya, tetapi paling hanya sebentar. Nanti juga akhirnya diikhlaskan. Pertanyaan berikutnya, di jaman teknologi modern seperti sekarang, bagaimana bila anda tiba-tiba tersadar handphone anda hilang? Ah, jangan ditanya. Orang lebih baik kehilangan pacar daripada kehilangan handphone. Di era kemajuan jaman yang semakin maju, gadget seakan menjadi separuh jiwa manusia. Maka, gadget hilang berarti separuh jiwanya melayang. Tak bisa tenang, pikiran tak karuan, tak mau makan hingga menangis tujuh hari tujuh malam.
Oke, kalau di era modern orang butuh gadget, nah kalau di era pandemi butuh apa? Masker bos! Semua orang wajib bermasker untuk mencegah penularan virus Corona. Tak terkecuali. Semua harus bermasker. Mulai dari presiden, artis, penjual cilok, sampai Batman dan Wonder Woman pun juga wajib pakai masker. Nah artinya, bukankah masker di era pandemi itu sama pentingnya gadget di era kemajuan teknologi?Â
Terus pertanyaannya...Â
Apakah anda juga sebingung ketika anda kehilangan handphone apabila masker anda tiba-tiba hilang?
Itu pertanyaan untuk kita renungkan seperti lagu dari salah satu penyanyi legendaris favorit saya, Ebiet G. Ade.
Seperti halnya Jakarta yang akan menerapkan PSBB yang ketat kembali, Minggu lalu Gubernur Banten, Wahidin Halim mengumumkan dilanjutkannya kembali pemberlakuan PSBB. Namun kali ini ada yang berbeda. Kalau sebelum-sebelumnya hanya di kawasan Tangerang Raya, kali ini PSBB diberlakukan di seluruh Banten. Pengumuman ini dibarengi dengan peningkatan status Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang dari zona oranye menjadi zona merah.
Selain dua kota tersebut, kota-kota lainnya juga meningkat status dari zona kuning menjadi zona oranye. Dilihat dari situs covid19.tangerangkab.go.id, terdapat 906 kasus positif di Kabupaten Tangerang. Bila melihat grafik harian yang saya sajikan dibawah ini, dapat kita simpulkan bahwa terdapat kenaikan kasus positif yang cukup signifikan (lihat garis merah) mulai tanggal 26 Agustus 2020 hingga sekarang. Dari sehari sebelumnya hanya 8 kasus menjadi 40 kasus dan terus meningkat.
Peningkatan status kota dan kabupaten Tangerang ini wajar karena berdasarkan berita dan fakta di lapangan, makin sering terdengar korban yang dinyatakan positif Corona. Mulai dari klaster pabrik sampai klaster keluarga. Tak perlu melihat yang jauh. Yang dekat sudah banyak. Contohnya seperti yang terjadi pada karyawan PT Gajah Tunggal (sumber).
Ada 13 buruh beserta 18 keluarga dinyatakan positif covid-19. Itu yang sudah masuk berita. Yang tidak masuk berita juga sebenarnya banyak. Perusahaan terkesan menutupi karena bila terbongkar, operasional perusahaan harus dihentikan sementara. Dampaknya perusahaan akan menanggung kerugian yang tidak sedikit. Namun dari mulut ke mulut kabar tersebut bukan menjadi rahasia lagi.