3. Pokoknya kalau pemimpin desa itu disebut Lurah.
Penyebutan lurah seperti yang kita ketahui adalah apabila berada di kotamadya, bukan kabupaten. Lurah adalah PNS yang diangkat oleh Walikota. Sedangkan kalau dalam lingkup kabupaten disebut kepala desa yang merupakan hasil dari pilihan warga. Namun di desa, pemimpin di desanya sudah lumrah dipanggil Pak Lurah dan Bu Lurah.
4. Akan jadi pergunjingan yang sangat hebat apabila pria dan wanita itu dekat tanpa hubungan pernikahan.
Pernah suatu ketika, saya dengan teman-teman jalan-jalan pagi berombongan (seingat saya ada 8 orang, ada cewek dan cowok). Niatnya ya cuma olahraga sambil menikmati udara segar dipagi hari. Waktunya sekitar pukul 05 sampai 06 pagi. Orang Jawa bilang "wis padang" alias sudah terang karena matahari sudah mulai menampakkan wajah.Â
Maksudnya, kami nggak bergelap-gelapan layaknya pasangan mesum. Itu hanya berlangsung sekali karena minggu depannya kami diingatkan untuk tidak melakukan itu lagi. Ternyata itu jadi bahan pergunjingan warga desa.Â
Ya kami manut saja dan menghormati norma kesantunan yang berlaku. Bayangkan saja, apalagi sosok Dian dalam film 'Tilik' yang digambarkan dekat dengan anak Bu Lurah.Â
Sudah pasti jadi omongan yang keras. Maka tak heran Dian menjadi 'santapan empuk' Bu Tejo untuk dijadikan bahan gunjingan. Masih beruntung karena masih ada hubungannya dengan Bu Lurah. Kalau bukan, sudah 'dihabisi' oleh warga.
5. Jarak rumah dengan rumah sakit memang biasanya jauh.
Kalau diperhatikan dalam film 'Tilik', Bu Tejo dan kawan-kawan menempuh perjalanan yang cukup jauh. Sampai-sampai waktu dialognya sangat lama. Melewati persawahan, hutan,dan pinggir kali atau sungai.Â
Memang realitanya juga begitu. Seperti di Karanganyar, warga desa yang tinggal di pegunungan Lawu, bila hendak ke rumah sakit harus turun ke kaki gunung. Itu menempuh waktu kira-kira satu jam lamanya.
6. 'Gotrek' itu bukan nama asli.