Sesungguhnya saya agak bingung menentukan kategori artikel ini. Mau saya masukkan kedalam kategori karir atau hobi. Ngelas itu berhubungan dengan profesi, maka ini masuknya ke karir. Tetapi ngeles itu adalah hobi, maka otomatis masuk dalam kategori hobi. Tapi ya sudahlah tak perlu banyak-banyak mikir.
Menurut anda mendingan mana, jago ngelas apa jago ngeles? Dua-duanya sama-sama melakukan pekerjaan. Yang satu melakukan pekerjaan dengan tangan dan yang satu lagi melakukan pekerjaan dengan mulut. Ada lagi persamaannya yakni sama-sama menghasilkan sesuatu yang besar. Ngelas bisa menghasilkan atraksi roller coaster yang meliuk-liuk dan memacu adrenalin, jembatan Youtefa di Papua, dan trafo untuk melistriki hingga ke daerah terpencil.Â
Ngeles bisa menghasilkan sensasi viral diliput media. Contohnya ada seorang gubernur dari negeri antah-berantah yang selalu berusaha menutupi ketidakmampuannya dengan ngeles sini dan sana. Pandai bersilat lidah serta ahli dalam mengkosmetisasi kata. Tapi tak apa. Mungkin karena tak bisa menepati janjinya, lalu ia memberikan angin surga. Angin surga adalah persamaan kata yang paling dekat dari kata ngeles.Â
Tentu ini menurut versi Sang Gubernur. Apakah Anda pernah bertemu dengan orang yang setipe dengan ilustrasi diatas dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana rasanya memiliki bos tukang ngeles yang sebenarnya tidak tahu apa-apa? Yang seluruh pekerjaannya dikerjakan anak buahnya.Â
Dia hanya tanda tangan saja. Atau orang yang berhutang, ngeles terus saat tiba waktunya membayar. Apa rasanya? Jengkel, marah, nggondok? Ya inilah bedanya ngelas dan ngeles. Ngelas menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Sedangkan ngeles bikin orang kesel, sakit kepala, sakit hati, dan efek samping lainnya.
Salah satu produk pengelasan
Oke, karena sepertinya saya memilih jago ngelas daripada jago ngeles, saya ingin berbagi salah satu manfaat ngelas. Pasti pernah ya melihat pemandangan pada gambar diatas? Yang berbentuk kotak itu namanya trafo. Apa fungsi trafo? Sederhananya ia mengubah tegangan listrik dari sumber utama PLN menjadi tegangan yang lebih kecil.Â
Mengapa harus diubah? Karena sumber tegangan utama listrik itu sangat tinggi. Kalau tanpa trafo ya orang-orang yang berada di sekitar situ akan berpotensi kesetrum.Â
Dengan tegangan 20.000 volt, orang bisa meninggal dunia seketika bila kesetrum. Yang kedua, alat-alat listrik dirumah anda tidak akan mampu menerima tegangan sebesar itu. Trafo sendiri terdiri dari perangkat elektrikal dan perangkat mekanikal. Nah perangkat mekanikal inilah yang dibuat melalui proses pengelasan.