Bahan-bahan tersebut kemudian di campur dengan perbandingan air lindi lima bagian, molase dua bagian, air aki satu bagian, dan biokatalis tiga bagian. Campur menjadi satu, Rania menyarankan agar menggunakan alat keselamatan. Sebab air aki bersifat korosif dan bisa melukai kulit.
Setelah tercampur, cairan itu kemudian disemprotkan ke sampah yang berbau. Setelah 10 menit, bau sampah tersebut dipastikan hilang.
Selain bahan eco lindi ini mudah ditemui, proses pembuatannya pun terbilang ekonomis dan produksinya tidak membutuhkan waktu yang lama.
Untuk satu tangki eko lindi, harga molase cuma Rp 5.000-Rp7.000. Air aki zuur di pasaran sekitar Rp7.000. Air lindi bisa gratis. Di TPS biaya untuk satu bulan sekitar Rp2 juta."
Temuan Rania patut dihargai. Di kampong halamannya Sidoarjo, inovasi Rania mendapat apresiasi dari Bupati Ahmad Muhdor Ali. Dia mendapat penghargaan Trash Control Heroes pada 30 Januari 2021.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI