Mohon tunggu...
Alfian Syarif Hidayatullah
Alfian Syarif Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dibuat hanya untuk memenuhi tugas kuliah jurnalistik

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, NIM: 20107030077, hobi: menjelajah ilmu pengetahuan Tuhan yang tak terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memuncaki Gunung Lawu, Terkenal Mistis Namun Fantastis

25 Juni 2021   20:35 Diperbarui: 27 Juni 2021   11:54 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata air Sendang Drajat (dokpri)

Sekali lagi hamparan sabana berhasil membuat saya terpukau. Sayang sekali pemandangan ini tidak bisa diabadikan dengan smartphone saya karena tertinggal di tenda. Jalan yang kami lalui mulai melandai tidak seterjal jalur sebelumnya, dengan medan yang sama yaitu bebatuan yang disusun. 

Mata air Sendang Drajat (dokpri)
Mata air Sendang Drajat (dokpri)

Kami sampai di Sendang Drajat pada saat matahari terbit, ini adalah tempat sakral berupa sumur yang terdapat mata air di dalamnya. Setelahnya kami berjalan menuju puncak, jalur berubah mejadi medan tanah berbatu. Akhirnya setelah perjalanan panjang kami sampai di Puncak Hargo Dumilah, titik tertinggi Gunung Lawu. 

Puncak ini ditandai dengan adanya tugu yang berdiri kokoh di ketinggian 3.265 Mdpl. Tugu yang sangat terkenal di kalagan pendaki ini langsung menjadi sasaran utama objek foto yang harus diabadikan. Para pendaki pun silih berganti untuk befoto di depan tugu ikonis tersebut.

Tugu Puncak Hargo Dumilah Lawu (dokpri)
Tugu Puncak Hargo Dumilah Lawu (dokpri)

Setelah puas berfoto di puncak kami melanjutkan perjalanan menuju warung legendaris Mbok Yem. Namun sayang sekali ternyata Mbok Yem sedang turun gunung. 

Wajar, kami mendaki pasca lebaran dimana menurut artikel yang pernah saya baca, Mbok Yem hanya turun gunung setidaknya sekali dalam setahun yaitu pada masa lebaran untuk merayakan hari raya Idul Fitri.

Tidak diduga ternyata teman kami yang tadinya memutuskan menjaga tenda kini menyusul kami lengkap dengan drone yang dibawanya. Drone pun lepas landas untuk mengabadikan puncak gunung dari udara.

Puncak Gunung Lawu tampak dari udara (dokpri)
Puncak Gunung Lawu tampak dari udara (dokpri)

Menjelang tengah hari, kami berberes tenda dan berjalan turun. Hal yang menarik selama di jalur pendakian Gunung Lawu adalah burung Jalak yang selalu menemani kami di semua pos dan jalur pendakian yang kami lalui.

Ketika menuruni pos 3, kami dikejutkan dengan rombongan pendaki yang sedang mengobrol bersama, tak disangka di tengah para pendaki ada sosok yang tidak asing bagi saya. Ternyata dugaan saya benar, beliau adalah Mbok Yem yang sedang kembali dari kediaman beliau menuju warung beliau di puncak Gunung Lawu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun