Mohon tunggu...
Alfian WahyuNugroho
Alfian WahyuNugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etnisitas dalam Masyarakat Indonesia

30 April 2024   06:22 Diperbarui: 30 April 2024   06:48 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan antar etnik dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan begitu saja dengan yang telah terjadi pada masa kolonial Belanda. Hubungan antar etnik pada dasarnya telah terjadi jauh sebelum masa kolonial dalam bentuk hubungan perdagangan dan pertukaran budaya, namun masa kolonial merupakan satu titik penting sebab kelompok etnik di wilayah jajahan berinteraksi dengan pemerintah kolonial. 

Pasca-kolonial: Orde Lama dan Orde Baru

Pada masa Orde Lama dan Orde Baru, dampak yang dibuat pemerintah kolonial masih membekas, bahkan hingga kini. Hal ini dilihat dari kebijakan pemerintah yang menempatkan kelompok etnis Cina bukan bagian dari negara Indonesia. Kenyataan menarik pada gerakan nasionalis yang memperoleh kemerdekaan dan menguasai pemerintahan Indonesia, Belanda dan pengusaha-pengusaha Eropa digantikan oleh orang-orang Indonesia, baik dalam bidang pemerintahan dan politik. Tetapi tidak terjadi perubahan pada status kelompok Cina, baik kelompok yang terpisah dan masyarakat pribumi maupun kelompok yang mengontrol ekonomi modern dalam masyarakat Indonesia.

Masa Reformasi

Hubungan antar etnis di Indonesia tak lepas dan sejarah dan bagaimana negara mengatur hubungan tersebut. Pemerintah cukup memegang peranan dalam mengatur hubungan itu. Karenanya, perubahan peta politik dan kebijakan publik penting untuk dijadikan dasar dalam menganalisis pola hubungan antar etnis di Indonesia.

Hubungan Etnisitas dengan Integrasi Nasional 

Istilah etnisitas mengacu pada ciri-ciri suatu kelompok masyarakat, terutama yang berkaitan dengan ciri sosiologis atau antropologis, seperti ciri-ciri yang tercermin dalam adat istiadat, agama, bahasa yang digunakan, dan darah leluhur. Kelompok etnis dapat diidentifikasi dalam lingkungan budaya yang lebih luas dengan berbagai cara, seperti dari sejarah keberadaannya di lingkungan budaya yang lebih luas, adat istiadat agama, diskriminasi, dan kelompok sosial yang lebih luas. Selain itu, anggota etnis memiliki ciri fisik yang unik (Ramsey, 2003). Kata etnis biasanya disamakan dengan kata ras, walaupun jelas bahwa kata ras mengacu pada ciri-ciri biologis dan genetika yang membedakan seseorang dengan orang lain dalam suatu kelompok sosial yang luas. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, dapat diketahui bahwa secara umum semua manusia terbagi menjadi tiga ras, yaitu Kaukasia, Hitam, dan Mongol. Alasan kemiripan tersebut adalah karena perbedaan yang sering terjadi antar kelompok dalam ras dapat menyebabkan kelompok tersebut dianggap sebagai kelompok dengan karakteristik yang berbeda dan diperlakukan secara berbeda oleh anggota kelompok yang lebih besar dalam kelompok ras tersebut (Ramsey, Tahun 2003 ). Artinya dalam ras tertentu, mungkin ada beberapa kelompok kecil yang dianggap etnis tersendiri. 

Oleh karena itu, etnis tidak lagi selalu dilihat dari sudut ras yang dimiliki suatu kelompok etnis. Menurut Ratcliffe (2006) kelompok etnis memiliki kesamaan asal usul dan memiliki pengalaman atau pengetahuan masa lalu yang sama, mempunyai identitas kelompok yang sama, dan kesamaan tersebut tercermin dalam lima faktor, yaitu (1) kekerabatan, (2) agama, (3) bahasa, (4) lokasi pemukinan kelompok, dan (5) tampilan fisik. Dengan kata lain, etnis adalah kelompok yang memiliki ciri-ciri budaya yang membedakannya dari kelompok yang lain. Ciri khas budaya yang membedakannya dari kelompok etnis yang lain terlihat dalam aspek sejarah, nenek moyang, bahasa dan simbol- simbol yang lain seperti: pakaian, agama, dan tradisi.

Definisi di atas pada dasarnya sama, tetapi saling melengkapi. Artinya, definisi ini mendeskripsikan konsep ras dalam esensi penafsiran yang sama dan perbedaan dalam satu definisi tidak bertentangan dengan definisi lain, tetapi saling melengkapi. Oleh karena itu menurut pengertian di atas pengertian etnis adalah suatu kelompok yang termasuk dalam suatu masyarakat dengan ciri budaya yang unik yang membedakannya dengan etnis lain. Setiap anggota ras mengakui keberadaan kelompok dan keunikan kelompok tersebut. Keunikan budaya nasional tercermin pada tindakan yang bersifat kolektif, persamaan agama, bahasa, pakaian dan tradisi.

Sedangkan integrasi nasional merupakan dapat disebut juga sebagai usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Adanya integrasi nasional penting untuk terciptanya keselarasan bangsa di tengah-tengah keadaan masyarakat yang berbeda-beda dan wilayah yang luas. Integrasi nasional adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat.

Sebagai negara kesatuan yang terdapat banyak pulau dan ratusan suku, ras dan etnis penduduk, masing-masing suku memiliki bahasa, adat istiadat dan budaya. Indonesia bisa disebut sebagai negara dengan penduduk yang heterogen, multi etnis, dan beragam. Semakin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya negara sebagai kawasan pemukiman dan negara sebagai kesatuan identitas etnis, maka semakin unik ikatan antara kesatuan etnis dengan budaya lokal dan tradisi etnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun