Pandangan dan Konsep Etnisitas
Dalam (Yasmine, Daisy Indira. 2012), bahwasanya Agustino (2001: 255- 256) mengungkapkan makna konsep etnisitas dapat dilihat dari beberapa pandangan, yaitu:
Pandangan Primordialis
Pandangan ini cenderung menganggap etnisitas adalah sesuatu yang inheren dalam diri manusia, atau dengan kata lain ras dan etnisitas memiliki arti yang saling tumpang tindih. Menurut pandangan ini, tatkala banyak suku, agama, atau lainnya, maka akan timbul pertikaian hingga kekerasan di antara mereka yang berbeda.
Pandangan Instrumentalis
Etnisitas dianggap sebagai alat yang digunakan oleh individu atau kelompok untuk mengejar suatu tujuan yang lebih besar, biasanya dalam bentuk materiil. Konsepsi etnisitas, bagi kaum instrumentalis, tidak terlalu relevan kecuali digunakan atau diperalat oleh elit politik yang ingin mencapai tujuan tertentu.
Pandangan Konnstruktivis
Etnisitas tidak bersifat kaku sebagaimana dibayangkan kaum primordialis atau sedemikian mudahnya diperalat oleh kaum elit politik sebagaimana diduga kaum instrumentalis. Etnisitas dapat diolah hingga membentuk suatu jaringan (relasi) pergaulan sosial dan berbagai lapisan pengalaman. Artinya, etnisitas merupakan sumber kekayaan hakiki yang dimiliki oleh dunia ini untuk saling mengenal dan memperkaya budaya satu dengan lainnya.
Dengan melihat berbagai pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Keanggotaan seseorang dalam kelompok etnisitas tertentu tidaklah serta merta menjadi sama dengan kekeluargaan, karena etnisitas lebih mengarah pada identitas yang dipersepsikan, bukan sebagai suatu kelompok yang memiliki aksi sosial yang kongkret (Weber 1996: 35).
Pola Hubungan Antar Etnis
Masa kolonial