Mohon tunggu...
Alfian WahyuNugroho
Alfian WahyuNugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etnisitas dalam Masyarakat Indonesia

30 April 2024   06:22 Diperbarui: 30 April 2024   06:48 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandangan dan Konsep Etnisitas

Dalam (Yasmine, Daisy Indira. 2012), bahwasanya Agustino (2001: 255- 256) mengungkapkan makna konsep etnisitas dapat dilihat dari beberapa pandangan, yaitu:

Pandangan Primordialis

Pandangan ini cenderung menganggap etnisitas adalah sesuatu yang inheren dalam diri manusia, atau dengan kata lain ras dan etnisitas memiliki arti yang saling tumpang tindih. Menurut pandangan ini, tatkala banyak suku, agama, atau lainnya, maka akan timbul pertikaian hingga kekerasan di antara mereka yang berbeda.

Pandangan Instrumentalis

Etnisitas dianggap sebagai alat yang digunakan oleh individu atau kelompok untuk mengejar suatu tujuan yang lebih besar, biasanya dalam bentuk materiil. Konsepsi etnisitas, bagi kaum instrumentalis, tidak terlalu relevan kecuali digunakan atau diperalat oleh elit politik yang ingin mencapai tujuan tertentu.

Pandangan Konnstruktivis

Etnisitas tidak bersifat kaku sebagaimana dibayangkan kaum primordialis atau sedemikian mudahnya diperalat oleh kaum elit politik sebagaimana diduga kaum instrumentalis. Etnisitas dapat diolah hingga membentuk suatu jaringan (relasi) pergaulan sosial dan berbagai lapisan pengalaman. Artinya, etnisitas merupakan sumber kekayaan hakiki yang dimiliki oleh dunia ini untuk saling mengenal dan memperkaya budaya satu dengan lainnya.

Dengan melihat berbagai pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Keanggotaan seseorang dalam kelompok etnisitas tertentu tidaklah serta merta menjadi sama dengan kekeluargaan, karena etnisitas lebih mengarah pada identitas yang dipersepsikan, bukan sebagai suatu kelompok yang memiliki aksi sosial yang kongkret (Weber 1996: 35).

Pola Hubungan Antar Etnis

Masa kolonial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun