Mohon tunggu...
Alfian WahyuNugroho
Alfian WahyuNugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Baru dalam Pembelajaran: Aspek Digitalisasi dan Berbagai Hal yang Terkait Pembelajaran Abad Ke-21

18 September 2022   19:45 Diperbarui: 19 September 2022   10:40 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia sudah mengalami perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan tersebut tentu mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. 

Bidang pendidikan tentu tidak lepas dengan pengaruh perkembangan teknologi. Karena sudah dipahami bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan bahwa perubahan dalam pendidikan akan mengikuti perkembangan zaman, dan perubahan tersebut pasti menggantikan berbagai unsur-unsur dalam pendidikan itu sendiri, dari yang bersifat tradisional sampai bersifat modernitas. 

Hal tersebut dilihat dari pendekatan, strategi, metode, teknik hingga evaluasi pembelajaran yang akan berubah-ubah dan mengikuti perubahan yang semua aspek tersebut akan terpengaruh dengan kemajuan teknologi dan mau tidak mau aspek-aspek dalam pendidikan tersbut tidak akan lepas dari kemampuan pengolahan teknologi informasi dan komunikasi.

Berkaitan dengan pesatnya teknologi, dunia pendidikan memiliki istilah yaitu pembelajaran abad ke-21. Dari berbagai sumber yang sudah didapat, pembelajaran abad ke-21 secara ringkas dan sederhana adalah suatu pembelajaran yang berbasis pada teknologi terkini yang mendorong berbagai pengembangan dunia pendidikan. 

Konsep utama pembelajaran abad ke-21 adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajarannya. 

Secara awam orang-orang akan menjelaskan pembelajaran abad ke-21 sebagai pembelajaran yang menggunakan komputer. Semuanya bersifat digital sebagai contoh pertemuan belajar tidak lagi dibatasi dengan ruang, saat ini belajar tidak perlu berada diruang kelas, belajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan media video conference seperti Zoom, Google Classroom, WhatsApp Video dan lain sebagainya. 

Pendekatan dan metode dalam pembelajaran abad ke-21 tentu akan berbeda dengan pembelajaran konvensional yang bersifat tradisional. 

Perubahan paling penting dalam pembelajaran abad ke-21 adalah dengan adanya teknik pembelajaran SCL atau Student Center Learning yang secara sederhana dapat diartikan bahwa siswa yang lebih berperan aktif dalam proses belajar dan pembelajaran daripada guru. 

Metode-metode pembelajaran dalam abad ke-21 juga tidak lagi sederhana seperti proses komunikasi dua arah antara murid dan guru serta memberikan PR lalu dinilai, pembelajaran abad ke-21 memiliki metode khusus seperti Problem-Base Learning, Project-Base Learning dan Discovery Learning yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda dalam pembelajaran abad ke-21. 

Evaluasi dan penilaian dalam pembelajaran dalam pembelajaran abad ke-21 tidak lagi menggunakan kertas, tetapi penilaian modern dengan menggunakan software khusus sehingga lebih memudahkan dalam menilai.

Pembelajaran abad ke-21 memiliki karakteristik khusus yang mengupayakan siswa untuk learn to know (belajar untuk mengetahui), learn to do (belajar untuk melakukan), learn together (belajar bermasyarakat) dan learn to be (belajar untuk menjadi diri sendiri). Konsep-konsep tersbeut dalam pembelajaran abad ke-21 akan berkaitan istilah 4C yang berperan dalam pengembangan siswa. 

4C merupakan keunikan dan ciri khas dalam pembelajaran abad ke-21, 4C sendiri merupakan skill yang mencakup sejumlah keterampilan personal dan sosial yang ada dalam pembelajaran abad ke-21. 

Ringkasnya, 4C adalah keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa yiatu critical thinking skill (keterampilan berpikir kritis), creative and innovative thinking skill (keterampilan berpikir berpikir kreatif dan inovatif), communication skill (keterampilan komunikasi) dan collaboration skill (keterampilan berkolaborasi). 

Dari berbagai sumber yang didapat, Asesmen atau penilaian pembelajaran pada abad 21 yaitu penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan pembelajaran yang dimulai dari ketertarikan dan pengalaman peserta didik,.

Pendekatan pembelajaran ini melibatkan peserta didik untuk berperan dalam aktivitas pembelajaran secara nyata, selanjutnya peserta didik dapat melakukan penyelidikan, menuntut peserta didik berperan aktif membangun pengetahuan dari lingkungan sekitarnya.

Berkaitan dengan 4C dalam pembelajaran abad ke-21, seorang pendidik maupun calon pendidik harus memiliki keterampilan dan kecakapan pembelajaran abad ke-21. 

Banyak sekali penelitian yang mengungkapkan apa saja keterampilan atau kecakapan yang harus dimiliki seorang pengajar agar siap dalam menghadapi siswa-siswanya pada pembelajaran abad ke-21. 

Tujuan utamanya adalah menuntut pendidik untuk senantiasa aktif mengembangkan kemampuan dirinya sehingga dapat terwujud pembelajaran yang aktif. 

Berbagai pendapat telah didefinisikan, namun pendapat-pendapat tersebut memiliki kesamaan, secara ringkas beberapa keterampilan dan kecakapan umum yang harus dimiliki pendidik, yang pertama adalah pendidik mampu berkomunikasi, berinteraksi, memotivasi, berkolaborasi dan melakukan sosialisasi dengan baik terhadap siswa. 

Dan yang kedua guru harus mampu menjadi fasilitator bagi siswa dalam proses pembelajaran, maka dari itu, guru harus mampu memahami mekanisme pembelajaran yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi sehingga guru harus memiliki kecakapan dalam penggunaan dan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran. 

Selain itu, agar pendidik lebih berkualitas dalam melakukan tugas profesionalnya dalam mengajar, keterampilan dan kecakapan yang dimiliki tidak hanya sebatas dua hal yang disebutkan sebelumnya. 

Pendidik juga harus mampu memiliki keterampilan dan kecakapan berikut ini, yaitu mampu menguasai berbagai bidang tidak hanya dalam aspek pedagogi namun memahami psikologi pembelajaran dan dapat memberikan konseling sederhana bagi siswanya. 

Pendidik juga setidaknya mengikuti isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan seperti perubahan kurikulum dan isu-isu lain seperti politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya yang dapat dikaitkan dengan pendidikan. 

Perkembangan teknologi akan terus mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga pendidikan pun tak lepas dari pengaruh perkembangan teknologi. 

Semakin maju perkembangan teknologi maka akan semakin maju pula dilihat dari berbagai aspek-aspek pendidikan dalam pembelajaran. Kita tidak bisa menjamin bahwa pembelajaran abad ke-21 akan terus diterapkan 10 sampai 20 tahun kedepan, karena tentu ahli-ahli pendidikan akan terus menciptakan dan melakukan pembaharuan di dunia pendidikan. 

Referensi Penulisan 

Pustaka

Al Rasyidin., Nasution, Wahyudin Nur. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing

Warsono., Hariyanto., 2012. Pembelajaran Aktif: Teori dan Ansemen. Bandung: Remadja Rosdakarya

Jurnal

Andrian, Yusuf., Rusman. 2019. "Implementasi Pembelajaran Abad ke-21 dalam Kurikulum 2013". Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1

Baroya, E. H. 2018. "Strategi Pembelajaran Abad 21". Jurnal Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi D. I. Yogyakarta Vol. 1 No.1 

Lestari, Sudarsi. 2018. "Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi". Jurnal Edureligia Vol. 2 No. 2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun