Mohon tunggu...
Alfiah Sarah masitha
Alfiah Sarah masitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Ini adalah situs web Alfiah Sarah, dan ini adalah preview singkatnya. Itu tidak memberimu banyak detail, bukan? Jadi baca lebih lanjut di sini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Upaya Orangtua dalam Mencegah Perilaku Menyimpang Anak Akibat "Perceraian"?

12 Juni 2022   16:00 Diperbarui: 21 Juni 2022   16:00 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dapat dikatakan sebuah keluarga jika didalamnya dapat terbentuk hubungan darah maupun ikatan emosional antara individu satu dengan individu lain sebagai anggota keluarga. 

Makna dari keluarga sendiri juga memiliki banyak arti seperti a) keluarga adalah sebagai alasan kita untuk pulang. b) keluarga menjadi tempat berkeluh kesah dan sebagai motivator terbaik. c) keluarga mampu menerima semua kekurangan kita dan memahaminya. d) keluarga adalah pemberi ketenangan. Dan yang terakhir adalah e) keluarga menjadi harta yang paling berharga.

Sehingga dapat dipahami bahwasannya apabila keluarga melaksanakan perannya dengan baik maka akan dapat mendukung kesehatan dari segi mental maupun fisik anggotanya.

Sedangkan perilaku menyimpang atau yang biasa disebut dengan social deviance adalah wujud dari perilaku yang bertolak belakang dengan norma-norma sosial yang ada. Jika diartikan perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai perilaku yang terlarang atau bisa juga dianggap sebagai suatu yang buruk sehingga perlu dibatasi dan diberikan sebuah pengarahan (solusi).

Perilaku menyimpang sendiri memiliki arti yang berbeda-beda namun lebih mengarah sebagai tindakan yang aneh, tindakan aneh tersebut seperti memiliki rasa untuk memenuhi kepuasan keingintahuan atau juga bisa dianggap sebagai perilaku yang memiliki emosi tidak stabil dikarenakan lingkungan buruk terhadap individu tersebut.

Dengan demikian perilaku menyimpang dapat diartikan sebagai tindakan aneh yang tidak sesuai pada norma-norma yang berlaku di masyarakat baik dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.

Dalam membangun ikatan sebuah pernikahan bukanlah suatu hal yang mudah dalam ikatan tersebut pasti selalu ada muncul masalah. Masalah tersebut memang selalu berawal dari hal kecil namun pada akhirnya ia akan berkembang menjadi suatu persoalan yang besar sehingga menjadi pengganggu dalam ikatan pernikahan dan dapat membentuk sebuah perceraian.

Terkadang beberapa masalah dalam keluarga dapat diselesaikan dengan komunikasi, namun ada juga beberapa masalah yang sulit diselesaikan sehingga memunculkan konflik yang berkepanjangan. Maka dari itu tidak asing lagi masalah-masalah yang berkepanjangan tersebut dapat berujung perceraian.Perceraian yang terjadi membuat lingkungan dalam keluarga tidak harmonis dan menyebabkan angka perilaku menyimpang anak menjadi meningkat.

Sedangkan salah satu fungsi keluarga seperti yang telah diketahui adalah membuat anak merasa aman ketika berada dalam kondisi yang kritis, namun anak yang berada dalam masa kritis tersebut tidak dapat merasakan fungsi keluarga akibat perceraian orang tua.

Padahal keharmonisan dalam satu keluarga sangatlah penting terutama untuk membentuk perilaku anak yang masih dalam masa transisi. Pada masa transisi tersebut jiwa anak masih belum stabil, ia sedang menghadapi kebingungan dan banyaknya konflik batin pada dirinya sendiri. Maka dari itu jika anak memiliki rasa keharmonisan pada keluarga hidupnya akan jauh lebih terarah dan memiliki benteng untuk dirinya sendiri sehingga tidak mudah untuk dipengaruhi. Namun jika anak tidak memiliki ketegaran yang baik ia akan terjerumus pada hal yang menyimpang, hal tersebut dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.

Berdasarkan data Simfoni PPA dapat dilihat bahwasannya pada tahun 2020 masih banyaknya kasus anak yang mempunyai perilaku menyimpang. Kasus anak yang berperilaku menyimpang kerap kali terjadi pada orang tua yang kurangnya dalam membimbing anak seperti karena adanya perceraian.

Perilaku menyimpang anak dapat dicegah melalui faktor utama yang berasal dari orang tua. Dalam membimbing tumbuh kembang anak orang tua harus memiliki sehat mental maupun fisik sehingga dapat memberikan contoh yang baik untuk anak. 

Orang tua yang memiliki emosi berubah-ubah dapat memberikan waktu sejenak untuk diri sendiri dengan melakukan sesuatu yang disukai, mencoba untuk selalu berusaha mengalihkan pembicaraan ke arah positif, dan menghindar sejenak dari suatu hal yang dapat memancing emosi. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah malakkan pengawasan, tidak terlalu menekan anak pada pilihan orang tua, dan kasih sayang. 

Adapun upaya yang berasal dari kesadaran diri sendiri seorang anak sehingga dapat mencegah perilaku menyimpang seperti mampu menerima keadaan dalam situasi apapun dan memiliki ketegaran yang kuat sehingga melahirkan motivasi-motivasi hebat dalam diri sendiri. 

Perilaku menyimpang anak bukan hanya dapat diatasi dengan upaya orang tua namun dalam diri sendiri anak juga harus memiliki ketekadan hati yang kuat. Bukan hanya secara mental dalam mencegah perilaku menyimpang anak namun dalam kesehatn fisik juga sama diupayakannya seperti menjaga selalu kesehatan dengan pola makan dan minum yang sehat, melakukan olahraga sewajarnya dan menghindari lingkungan yang membawa pengaruh negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun