Berdasarkan data Simfoni PPA dapat dilihat bahwasannya pada tahun 2020 masih banyaknya kasus anak yang mempunyai perilaku menyimpang. Kasus anak yang berperilaku menyimpang kerap kali terjadi pada orang tua yang kurangnya dalam membimbing anak seperti karena adanya perceraian.
Perilaku menyimpang anak dapat dicegah melalui faktor utama yang berasal dari orang tua. Dalam membimbing tumbuh kembang anak orang tua harus memiliki sehat mental maupun fisik sehingga dapat memberikan contoh yang baik untuk anak.Â
Orang tua yang memiliki emosi berubah-ubah dapat memberikan waktu sejenak untuk diri sendiri dengan melakukan sesuatu yang disukai, mencoba untuk selalu berusaha mengalihkan pembicaraan ke arah positif, dan menghindar sejenak dari suatu hal yang dapat memancing emosi. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah malakkan pengawasan, tidak terlalu menekan anak pada pilihan orang tua, dan kasih sayang.Â
Adapun upaya yang berasal dari kesadaran diri sendiri seorang anak sehingga dapat mencegah perilaku menyimpang seperti mampu menerima keadaan dalam situasi apapun dan memiliki ketegaran yang kuat sehingga melahirkan motivasi-motivasi hebat dalam diri sendiri.Â
Perilaku menyimpang anak bukan hanya dapat diatasi dengan upaya orang tua namun dalam diri sendiri anak juga harus memiliki ketekadan hati yang kuat. Bukan hanya secara mental dalam mencegah perilaku menyimpang anak namun dalam kesehatn fisik juga sama diupayakannya seperti menjaga selalu kesehatan dengan pola makan dan minum yang sehat, melakukan olahraga sewajarnya dan menghindari lingkungan yang membawa pengaruh negatif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI