Mohon tunggu...
Alfi RohmatulHaniyah
Alfi RohmatulHaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNISSULA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengujian Pengendalian Aktiva Tetap untuk Mengidentifikasi Fraud di Perusahan

7 Juni 2022   21:13 Diperbarui: 7 Juni 2022   21:23 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ALFI ROHMATUL HANIYAH

SRI DEWI WAHYUNDARU 

AKUNTANSI FE UNISSULA SEMARANG

               Masalah fraud sampai saat ini masih sering terjadi. Tak jarang dalam permasalahan tersebut terjadi pada akun aktiva. Aset tetap merupakan salah satu akun vital yang umurnya mempunyai saldo yang besar. Aset tetap ini biasanya digunakan untuk kinerja operasional dalam sebuah perusahaan. Adapun permasalahan mengani aset tetap, diantaranya nilai aset dalam nerac belum didukung dengan pencatatan yang mendukung dan memadai, aset tetap tdak diketahui keberadaanya, aset dikuasi oleh orang lain, dan saldo aset tetap tidak dapat ditelusuri.  Oleh karena itu, apabila terjadi kesalahan maka perusahaan tidak dapat melakukan kinerja operasionalnya dengan baik dan bisa mengalami kerugian.

                Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aset adalah kekayaan yang berupa uang maupun wujud benda lain yang bersifat nyata. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar adalah salah satu jenis aktiva yang paling likuid atau jenis aset yang paling mudah dan cepat untuk dikonversi menjadi uang tunai. Contohnya investasi jangka pendek, kas, piutang usaha, perlengkapan, persediaan, wesel tagih, beban dibayar dimuka, dan penghasilan yang masih akan diperoleh. Aset tidak lancar mempunyai periode manfaat lebih dari satu tahun. Aset ini dibagi menjadi 3 yaitu aset tetap, aset tidak berwujud, dan investasi jangka panjang.

                Menurut PSAK No. 16 efektif per 1 januari 2018, aset tetap ialah aset berwujud yang dapat digunakan untuk kegiatan produksi, untuk disewakan kepada pihak lain, dan untuk tujuan administratif. Aset tetap diperkirakan dapat digunakan selama lebih dari satu periode. Menurut Warren, C.S., dkk (2016, 494) aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang dan bersifat permanen yang dimiliki oleh perusahaan yang dibeli bukan untuk dijual, dan untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang memiliki jangka waktu panjang dan bersifat permanen untuk digunakan kegiatan perusahaan.

Klasifikasi Aset Tetap

Aset berwujud

Aset berwujud ialah aset yang berupa sumber natural dan dapat dirasakan oleh indera manusia. Contoh dari aset tetap meliputi tanah, bangunan, mesin, peralatan, parabotan, kendaraan, dan penambangan. Tanah  memiliki umur ekonomis yang tidak terbatas sehingga tidak mengalami penyusutan dan nilainya setiap tahun akan bertambah. Namun, tanah bisa mengalami penyusutan apabila mengaami kondisi, seperti kondisi tanah tidak layak (kualitas tidak layak dikarenakan bencana alam), tanah dan bangunan dibangun didaerah terpencil, dan tanah bekas proyek yang belum selesai.

Aset tetap tidak berwujud

Aset tetap tidak berwujud  meliputi goodwill, merek dagang, hak paten, hak cipta, franchise, dan pendirian organisasi.

Pengendalian pada Aktiva Tetap

Pengendalian Internal

              Pengendalian  internal adalah pengendalian yang ditujukan untuk controlling pihak internal perusahaan, apakah berjalan dengan baik dan memaat peraturan atau tidak. Ada lima komponen pengnedalian iternal yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

5. Pemantauan (monitoring)                              

Pengendalian Subtrantif

              Pengujian substantif ialah suatu prosedur audit untuk mendeteksi salah saji yang material pada tingkat asersi. Prosedur substantif merupakan prosedur yang diracang untuk menguji salah saji moneter yang secara langsung memengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Adapun prosedur audit pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap:

1. Prosedur audit awal:

  • Adapun langkahnya sebagai berikut:
  • Mengusut saldo  aktiva  tetap  yang  tecantum  di  dalam  neraca  ke  saldo  akun  aktiva  tetap bersangkutan di buku besar.
  • Melakukan  review  terhadap  mutasi  luar  biasa  dalam  jumlah  dan  sumber  posting  dalam aktiva tetap serta hitung akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut.
  • Mengusut saldo akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu.
  • Mengusut posting pendebetan dan pengkreditan ke dalam jurnal yang bersangkutan.
  • Melakukan rekonsiliasi  akun  kontrol  terhadap  aktiva  tetap  dalam  buku  besar ke  buku pembantu aktiva tetap

2. Prosedur analitik,antara lain:

     a.Hitung rasio:

  • Tingkat perputaran aktiva tetap.
  • Laba bersih dengan aktiva tetap
  • Aktiva tetap ke modal saham.
  • Biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap

     b. Lakukan analisis hasil

     Analisis hasil didapat berdasarkan data masa lalu, seperti data anggaran dan data realisasi.

3. Prosedur pengujian terhadap transaksi rinci:

  • Memeriksa ada tidaknya  tambahan aktiva tetap ke dokumen
  • Memeriksa  berkurangnya  aktiva  tetap  ke  dokumen  yang  mendukung timbulnya transaksi tersebut.
  • Melakukan  pemeriksaan pisah batas (cutoff) transaksi aktiva tetap.
  • Melakukan  review terhadap akun biasa maintanance maupun biaya reparasi.

4. Prosedur pengujian terhadap saldo akun rinci:

  • Melakukan inspeksi atau peninjauan terjadap aktiva tetap.
  • Melakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadinya perbedaan.
  • Memeriksa dokumen  yang  mendukung  pembayaran  dan  pembelian  aktiva tetap setelah tanggal neraca.
  • Memeriksa bukti   hak   kepemilikan   aktiva   tetap   dan  
  • Melakukakan review terhadap penyusutan aktiva tetap.

5. Prosedur verifikasi penyajian dan pengungkapan.

           Dalam tahap verfikasi ini, auditor melakukan rekonsiliasi antara infomasi aktiva tetap yang di cantumkan di neraca  dengan  catatan  akuntansi  pendukungnya. Hal ini bertujuan  agar auditor memperoleh suatu keyakinan yang memadai bahwa data yang dicantumkan dapat dipercaya. Adapun langkah yang harus diambil oleh seorang auditor yaitu:

  • Mengusut saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca.
  • Menghitung kembali saldo aktiva tetap dibuku besar.
  • Mengusut saldo awal aktiva tetap tahun lalu.
  • Melakukan  review terhadap mutasi aktiva tetap tersebut
  • Mengusut posting pendebetan dan pengkreditan aktiva tetap.
  • Melakukan  rekonsiliasi  buku  pembantu  aktiva  tetap  dengan  akun  kontrol  aktiva tetap

            Proses pengauditan sangat diperlukan untuk mengidentifikasi adanya fraud. Oleh karena itu,  seorang auditor juga diwajibkan untuk menaati aturan dan kode etik yang berlaku. baik itu pengujian internal maupun pengujian substrantif perlu dikuatkan dan dilaksanakan secara seimbang agar dapat meminimalisir adanya fraud ataupun masalah yang ada diperusahaan. Oleh karena itu, aktivitas perusahaan juga harus terus dipantau (controlling)  baik dalam pihak eksternal dan internal perusahaan sehingga sehingga permasalahan itu tidak dapat terjadi.  Apabila terjadi pencurian terhadap aset tetap bisa ditindak tegas oleh pihak perusahaan. Jadi, perusahaan harus mempunyai langkah ataupun strategi agar aset tersebut tidak digunkan dengan seenaknya oleh pihak lain.

DAFTAR PUSTAKA

Indra Cahyadi Andre, A., Jurusan,  yahoocoid S., & Stie Mdp, A. (2018). Analisis Pengujian Pengendalian Aktiva Tetap Dalam Mendeteksi Kehilangan Aktiva Tetap Pada Stikes Perdhaki Charitas Palembang. 1--9.

Mayangsari, A. P. N. (2018). Analisis Penerapan PSAK No.16 Dalam Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Perusahaan Studi Kasus Pada CV.Bangun Perkasa Furniture. Jurnal Ilmiah AkuntansiKesatuan, 6(16), 10. https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jiakes/article/view/299/284

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun