Pendekatan aset -- liabilitas berfokus pada pengukuran aset bersih. Pendekatan ini bisa dibilang lebih unggul daripada pendekatan pendapatan - pengeluaran karena, seperti yang telah kami catat, aset dan kewajiban itu nyata. Ini adalah peningkatan nilai aktiva bersih yang menimbulkan apa yang kita sebut pendapatan, bukan sebaliknya.Â
Pendekatan pendapatan -- biaya membalikkan keadaan, menyiratkan bahwa perubahan aset bersih adalah konsekuensi dari pengukuran "pendapatan". Model nilai saat ini yang disajikan dalam Lampiran 1-A Bab 1 adalah contoh pendekatan aset - kewajiban.
Meskipun pendekatan pendapatan - pengeluaran telah menjadi orientasi dasar dari praktik pelaporan keuangan saat ini, beberapa standar akuntansi tertentu mencerminkan penekanan kewajiban aset. SFAS No. 7 melarang kehilangan kapitalisasi untuk perusahaan yang sedang dalam tahap pengembangan. Praktik sebelumnya adalah untuk memanfaatkan kerugian saat dalam tahap pengembangan dan untuk menghapus kerugian terhadap pendapatan masa depan. Persyaratan di bawah SFAS No. 7 membuat biaya yang ditangguhkan keluar dari neraca. SFAS No. 109 memfokuskan akuntansi pajak penghasilan pada pengakuan "aset" pajak dan "kewajiban."
The Nonarticulated Approach
Ada banyak ketegangan antara pendukung pendapatan tradisional - pendekatan biaya dan pendekatan aset - kewajiban karena pendapatan - pendukung biaya terutama berkaitan dengan menstabilkan efek berfluktuasi transaksi pada laporan laba rugi; mereka siap untuk memperkenalkan biaya yang ditangguhkan dan kredit yang ditangguhkan untuk kelancaran pengukuran pendapatan.Â
Di sisi lain, pendukung aset-kewajiban terutama peduli dengan pelaporan perubahan nilai aset bersih, dan mereka siap untuk mentolerir laporan laba rugi yang lebih fluktuatif yang mungkin mencakup keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi.
Jelas bahwa kedua kelompok terpolarisasi sebagian karena neraca dan laporan laba rugi diartikulasikan secara matematis. Karena artikulasi hanya ada dengan kebiasaan, kedua pernyataan tersebut dapat dipisahkan dan kedua kelompok mungkin puas dengan laporan laba rugi berbasis pendapatan-beban dan neraca berbasis aset-kewajiban.Â
Namun, alih-alih menuju ke arah nonartikulasi, pendekatan pendapatan komprehensif diperlukan dalam PSAK No. 130 (sebagai alternatif, FASB Accounting Standards Codification 220.10.55) menunjukkan bahwa artikulasi terus menjadi paradigma akuntansi yang diterima dalam waktu dekat.
Sumber: Wolk, Dodd, and Tearney - Accounting Theory: Conceptual Issues in a Political and Economic Environment
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H