Mohon tunggu...
Alfi Muna Syarifah
Alfi Muna Syarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

I was active as Indonesian activist for Indonesian woman justice. Now, I split out my volunteer work became writer here. 😌| My study was focused in linguistic forensic for Indonesian law cases. Welcome and please enjoy my masterpieces!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membaca Kontrol Diri di Tengah Budaya Menekan Orang Lain

18 April 2023   14:16 Diperbarui: 29 April 2023   00:32 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kontrol diri. Sumber: kompas.com

Setelah memanfaatkan akal sehat, berilah kebebasan diri untuk memutuskan apakah kebenaran dari yang Anda dengar dan saksikan itu ada.

Contoh yang sangat sederhana. Misalnya orang tua di rumah menyatakan bahwa Anda adalah orang yang malas karena tidak merapikan baju keluarga. Cobalah renungi berdasarkan situasi yang dihadapi saat itu. Apakah ada hal penting yang saat itu dikerjakan atau badan Anda tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan lain karena mengalami gejala demam?

Kemudian, berilah waktu untuk mengenal diri sendiri. Dominanan manusia hanya sekadar mengenal bukan mengenal utuh yang sesungguhnya. Koneksikan dengan akal, hati, alam, dan Tuhan melalui meditasi. Bersihkan diri Anda dengan niat baik demi membangun kehidupan yang jauh dari lingkungan tidak nyaman. Gunakan musik alam atau doa pada kesunyian malam. Namun, meditasi bukan terbatas pada duduk dan memejamkan mata. Penulis percaya bahwa setiap kegiatan manusia adalah meditasi.

Dengan syarat, fokus pada masa sekarang dengan penuh cinta. Anda meminum teh, nikmati harum dan segarnya teh. Sembari itu, temukan diri melalui mencatat sesuatu tentang segala kejujuran hati Anda. Seperti membuang emosi pada tempatnya, yaitu mencatat di buku dan menggunakan pulpen sehingga emosi tersalur dengan baik.

Membaca kontrol diri membutuhkan keterampilan. Lalu, disertai kesadaran bahwa diri sendiri layak menerima segala hal yang membuat damai. Biarkan kehidupan berjalan bagaimana mestinya menurut alam dan Tuhan. Anda hanya bisa mengontrol perilaku dengan percaya pada hal yang baik, menganalisis suatu hal, dan memutuskan mana yang membuat diri murni damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun