Mohon tunggu...
Alfi Muna Syarifah
Alfi Muna Syarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

I was active as Indonesian activist for Indonesian woman justice. Now, I split out my volunteer work became writer here. 😌| My study was focused in linguistic forensic for Indonesian law cases. Welcome and please enjoy my masterpieces!!!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Little Mermaid 2023, Masalah Gender hingga Lingkungan

15 April 2023   21:35 Diperbarui: 15 April 2023   21:38 2581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Little Mermaid (hotstar.com)

Film Little Mermaid menjadi hiburan anak-anak termasuk penulis sejak tahun 90-an. Di 2023 ini, Little Mermaid juga rilis kembali dengan hasil konstruksi yang nyata. Sosok Ariel dibawakan oleh Halle Bailey seorang penyanyi dan penulis lagu.

Sosok inilah yang meramaikan trailer Little Mermaid 2023. Kemudian, berbagai pro kontra film ini menjadi analisis menarik untuk dibahas. Apa saja pro kontra film Little Mermaid? Yuk, baca berikut ini dengan teliti.

Meredam hak-hak perempuan 

Putri Ariel sang pewaris tahta kerajaan laut seharusnya bersikap tegas. Film Little Mermaid jika diselidiki ternyata mengandung unsur meredam hak-hak perempuan, bisa dikategorikan jenis film patriarki. 

Ariel sebagai putri duyung sangat berhasrat untuk menjadi manusia. Lalu, menikah dengan Pangeran Eric laki-laki yang sebenarnya tidak sadar dengan hak-hak perempuan. Salah satunya, Eric mengamini kekuasaan laki-laki. Meskipun ia digambarkan sebagai laki-laki yang lemah tanpa Ariel.

Ariel rela mengorbankan suara untuk menjadi manusia seutuhnya. Ia bekerja sama dengan penyihir, yaitu Ursula. Ursula adalah perempuan yang menyatakan bahwa perempuan yang memiliki kekuatan, kekuasaan, dan kecerdasan bagaikan monster jahat. Sistem patriarki di Little Mermaid hampir muncul di semua adegan film ini.

Ariel bukan kaum hitam

Bagi sebagian orang, tidak ada masalah jika Ariel diperankan oleh ras kulit hitam. Namun, kenyataannya film Little Mermaid 2023 turun rating secara signifikan. Masalah itu terpampang dengan adanya 1.5 juta dislike plus komentar rasis pada video trailer Little Mermaid.

Ariel orang kulit putih! Ariel pada film pertama Little Mermaid (1989), menampilkan perempuan kulit putih berparas cantik. Ariel pun dibantu dengan suara Jodi Benson, kulit putih. Sangat jomplang jika film Little Mermaid 2023 menampilkan Halle Bailey untuk versi live-action. Padahal, bakat Bailey dinilai lebih dari cukup bagi karakter Ariel.

Tidak patut untuk anak-anak 

Tontonan dengan bantuan teknologi animasi canggih, tidak semata-mata ramah anak-anak. Asumsi itu harus dibuang jauh, mulai sekarang. Disney sebagai dunia hiburan, mengejawantahkan hewan hingga manusia dalam bentuk unik. Namun, ia tidak bisa menjamin konten yang selaras dengan pola kembang anak.

Kamu bisa melihat dengan cara berpakaian Ariel di Little Marmaid. Ia sangat wajar hanya untuk memakai bikini. Namun, bagaimana jika disandingkan dengan kultur Indonesia? Lalu, film Little Marmaid didominasi oleh cerita cinta Ariel dan Eric, tidak selaras untuk anak-anak. Lebih baik, didik mereka untuk cinta diri sendiri dan alam.

Tokoh utama abai lingkungan 

Ariel sebenarnya adalah perempuan yang cerdas, penuh empati, dan pemberani. Namun, cinta Ariel pada manusia membuat ia lupa bagaimana manusia telah memperlakukan dirinya. Bahkan, Raja Triton ayah Ariel membuat larangan keras untuk mendekati manusia. 

Manusia telah merusak alam lautan. Tentunya, Ariel dan kerajaannya terpolusi akibat ulah manusia. Kepiting-kepiting dimakan manusia dengan serakah. Lalu, Sebastian dan Flounder dua sahabat Ariel menjadi korban ulah manusia. Dengan sikap Ariel yang rela memasuki dunia manusia, ia seolah membuka akses manusia untuk merusak lingkungannya dengan mudah.

Ketidakjelasan gender

Terlepas dari animasi Little Mermaid yang sangat menghibur anak-anak, ada kisah kontroversial gender di balik film ini. Sosok Ariel diciptakan dari imaginasi Hans Christian Andersen, seorang biseksual. Ia pun berusaha menciptakan karakter-karakter Little Mermaid untuk transformasi ide gendernya.

Mermaid merupakan salah satu nama organisasi besar pendukung LGBT di Inggris. Nama Mermaid juga disebut sebagai perjuangan komunitas LGBT yang sangat susah untuk diterima oleh masyarakat. Begitulah dahsyatnya perjuangan Ariel menjadi manusia dan diterima masuk di dunianya. Dari sinilah sosok Ariel membawa ketidakjelasan dalam representasi gender.

Pro kontra selalu ada di balik pembuatan film. Tinggal bagaimana kamu menyikapinya dan menjadikan itu sebagai tontonan ringan yang menghibur. Namun, ada kalanya kamu juga bersikap tegas untuk menyerap informasi di balik film tertentu. Little Mermaid 2023 ini bisa menjadi ajang diskusi kamu bersama teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun