Pemikiran tertutup orang tua dalam memutuskan memiliki dan menjalin relasi dengan anak sangat mengancam kehidupannya.
• Berapa banyak anak korban hasil nafsu seksual orang tua? Seperti anak hasil zina.
• Berapa banyak anak bunuh diri karena orang tua?
• Berapa banyak anak dibatasi haknya hanya karena ia terlahir sebagai laki-laki atau perempuan?
• Berapa banyak orang tua yang hanya menganggap bahwa hal terpenting anaknya masih bernafas tanpa memahami anak secara luas dan bijak?
• Berapa banyak anak korban perkosa oleh orang tua maupun kerabat dalam keluarga? Bahkan dibungkam dan diancam untuk membuka suara (oleh ibu, bapak, kerabat, maupun stigma sosial).
Kasus-kasus kekerasan dan pelecehan secara verbal dan nonverbal juga jadi dominan penderitaan anak.
Banyak yang harus dipikirkan!
Sementara, belajar parenting sebelum dan sesudah menikah dirasa tidak perlu dan hanya membuang waktu. Parenting atau pendidikan orang tua secara fisik dan mental dalam mengasuh diiringi membesarkan anak secara baik dan bijak sangat berpengaruh bagi kehidupan anak sejak kecil. Pengasuhan harusnya disesuaikan dengan era, usia, dan karakter anak. Membesarkan dan mengasuh anak jelas beda!
Sokongan Keilahian
Keilahian memiliki hukum paten dan dogmatis (dianggap manusia untuk wajib mengikuti tanpa menimbulkan pertanyaan). Inilah yang dimanfaatkan oleh para oknum untuk melanggengkan penjajahan terhadap hak-hak anak. Padahal, firman-firman Ilahi bersifat tafsir dan penuh keadilan tanpa memandang status sosial individu.