Mohon tunggu...
Zakki Alfarhan
Zakki Alfarhan Mohon Tunggu... Freelancer - Kader Rakyat

Seorang Pemuda kampung yang memiliki mimpi besar, mencoba lakukan hal terbaik dalam ruang ruang kebermanfaatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Hardiknas Hanya Jadi Alasan Sekolah Tutup, Pendidikan Apa yang Kita Perjuangkan?

3 Mei 2023   07:17 Diperbarui: 3 Mei 2023   07:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) seharusnya menjadi hari yang dijadikan momentum untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, kenyataannya, Hardiknas seringkali hanya menjadi alasan bagi sekolah untuk tutup atau mengurangi jam pelajaran tanpa ada upaya konkret untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

Kita perlu mengakui bahwa pendidikan di Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan masalah yang belum terselesaikan. Banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai, guru yang kurang berkualitas, serta kurikulum yang belum memadai dan tidak relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Hal ini membuat pendidikan di Indonesia terkesan hanya sebatas formalitas belaka tanpa memberikan manfaat nyata bagi perkembangan siswa.

Selain itu, perayaan Hardiknas yang hanya sebatas seremoni kosong tanpa perbaikan nyata juga membuat kita mempertanyakan apakah pendidikan benar-benar menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Kita harus mengubah mindset bahwa sekolah bukan hanya tempat untuk menuntut ilmu, tetapi juga tempat untuk membentuk karakter dan menyiapkan siswa untuk beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks. Maka, seharusnya perayaan Hardiknas digunakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, bukan sekadar alasan untuk tutup sekolah.

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak dana pendidikan, memperbaiki kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja, meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi, serta memperbaiki fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia.

Kita juga harus memahami bahwa perbaikan kualitas pendidikan tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah atau institusi pendidikan saja. Masyarakat dan dunia usaha juga harus turut berperan aktif dalam memperbaiki kualitas pendidikan dengan memberikan dukungan finansial dan berkontribusi dalam penyediaan lapangan kerja bagi lulusan pendidikardiknas harus menjadi momentum bagi kita untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Kita tidak boleh lagi memandang pendidikan sebagai formalitas belaka, tetapi sebagai investasi jangka panjang bagi perkembangan bangsa dan generasi masa depan. Dengan melakukan langkah-langkah yang konkret, kita bisa mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun