Mohon tunggu...
Zakki Alfarhan
Zakki Alfarhan Mohon Tunggu... Freelancer - Activis - Jusnalis

Seorang Pemuda kampung yang memiliki mimpi besar, mencoba lakukan hal terbaik dalam ruang ruang kebermanfaatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memanjat Langit

29 Maret 2023   16:20 Diperbarui: 29 Maret 2023   16:22 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Raka merasa senang bisa menginspirasi anak kecil tersebut, seperti Brian dulu menginspirasinya. Dia selalu berusaha untuk menjadi teladan bagi orang lain, terutama bagi generasi muda.

Namun, tidak semua orang mengagumi Raka. Beberapa atlet memandang remeh pada usahanya untuk menjadi atlet memanjat gunung terbaik. Mereka mengatakan bahwa Raka terlalu ambisius dan tidak realistis dengan harapannya untuk mencapai puncak tertinggi gunung.

Raka tidak merespon komentar tersebut dengan emosi, ia justru menggunakan hal tersebut sebagai motivasi untuk terus berlatih dan membuktikan bahwa mereka salah.

"Kamu tidak bisa menghentikan orang dari bermimpi besar dan menggapai langit," ucap Raka kepada temannya saat mereka berlatih di gym.

"Benar sekali, Raka. Kita harus terus berusaha dan tidak menyerah," jawab temannya.

Saat tiba waktunya untuk berkompetisi lagi, Raka siap untuk menunjukkan kemampuannya. Kali ini, ia bertemu dengan atlet lain dari berbagai negara yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup tinggi.

Setelah beberapa hari berkompetisi, Raka dan dua atlet lainnya berhasil mencapai puncak gunung dan mencapai garis finish hampir bersamaan. Mereka saling berpelukan dan tersenyum lebar.

"Kami hebat!" ucap salah satu atlet tersebut.

"Iya, kami berhasil mencapai puncak bersama-sama," ucap Raka.

"Kamu benar-benar atlet memanjat gunung yang luar biasa, Raka. Kamu pasti akan menjadi juara dunia suatu saat nanti," ucap atlet lainnya.

Raka merasa sangat senang mendengar pujian dari atlet lainnya. Namun, dia juga tahu bahwa masih ada banyak yang harus ia pelajari dan banyak lagi gunung yang harus ia capai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun