Mohon tunggu...
Shahreza agung
Shahreza agung Mohon Tunggu... Guru - Pengingat Umat Islam

Berjuang di Jalan Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepotong Hati yang Baru; Ketulusan adalah hal yang utama

25 Februari 2018   21:31 Diperbarui: 25 Februari 2018   22:40 4900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Sampai tiba-tiba, Wong Lan sakit parah dan disinilah benar-benar perjuangan setia oleh Sie-Sie. Dia selalu berusaha mencari suaminya yang hilang sampai akhirnya dia ditemukan di rumah sakit dalam keadaan sekarat.

"Tangan Wong Lan gemetar menyentuh rambut beruban Sie, lihatlah, wajah teduh ini,

wajah penuh kasih-sayang istrinya. Ini tetap wajah yang sama meski dulu dia lempar,

dia injak, wajah yang sama meski dulu dia kutuk wanita pembawa sial. Wong Lan

menangis dalam diam, terisak dalam senyap. Alangkah bodoh dirinya selama ini. Bodoh

sekali. Disangka teman-temannya akan selalu ada, itu dusta. Disangka semua

kesenangan itu abadi, itu tipu. Semua tidak hakiki. Adalah cinta Sie yang sejati, cinta

wanita yang dia sia-siakan, wanita yang dia aniaya bertahun-tahun. Malam-malam

rehabilitasi itu menjadi saksi saat cinta Wong Lan tumbuh mekar, cinta seorang pemuda

Taiwan yang terlambat lima belas tahun. Benar-benar terlambat. Tapi tak mengapa, itu

tetap berakhir bahagia, tidak mengurangi nilainya." -- Halaman 33

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun