Untuk karakter lainnya saya rasa hanya hadir sebagai pendukung si tokoh utama, meskipun Devina, teman dekat Hilbram terlihat seperti memiliki hubungan tertentu. Lalu juga ada Sarah, dokter cantik yang Hilbram katakan hanya sebagai teman, namun bagi saya tidak seperti itu sebenarnya. Sarah diceritakan di prolog yang memberikan petunjuk akan kebenaran yang saya yakini.
Kemudian untuk karakter lain seperti para Polisi, Korban dan beberapa karakter tambahan dibuat dengan sewajarnya dan terkadang penulis memasukkan dialog "tipuan" yang akan menjerumuskan pembaca pada asumsi tertentu.
Nah yang menarik adalah karakter Halimun, si pembunuh yang seolah hilang bagaikan kabut. Ia dibuat dengan sangat cerdas hingga sulit dilacak dan sangat misterius. Motivasi pembunuhannya menurut saya cukup masuk akal dan memberikan simpati. Hanya saja ketika konflik memuncak, ia diceritakan memang sangat berbahaya.
Ada beberapa pesan tersirat yang saya rasa sangat relate dengan saat ini meskipun novel ini ditulis pada 2017. Apalagi kalo bukan "kepercayaan masyarakat" terhadap aparat kepolisian. Hal ini lah yang menjadi akar kejadian pembunuhan berantai berencana dalam novel ini. Saya banyak membaca berita tentang masyarakat yang melakukan penyelidikan sendiri, main hakim sendiri dan lain-lain. Semoga hal tersebut tidak terjadi pada realita kita ya.
Adapun endingnya sangat bagus, plot twist yang dibangun juga menarik dan sangat keren. Jadi untuk novel ini saya beri 8/10. Cocok sekali buat kalian yang suka cerita detektif dengan kasus dan trik trik yang cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H